BISNIS.COM, Jakarta - Survei WhatClinic.com mengungkapkan penyebab jerawat bukan lagi akibat hormonal yang biasanya menyerang remaja, tetapi juga dampak dari gaya hidup modern sehingga muncul peningkatan kasus pada orang dewasa.
Seperti yang dikutip dari Daily Mail, Rabu, 27 Mei 2015, diet tidak sehat, stres, dan polusi memicu jumlah orang dewasa yang mencari pengobatan spesialis jerawat naik hingga 200 persen, tanpa disebutkan jumlah pasien tersebut.
Survei dari 92 klinik dermatologi itu menyebutkan tiap tiga orang dari jumlah pasien yang mencari pengobatan itu, lebih dari satu orang di antaranya berusia 35 tahun. Kemudian, 9 persen dari pasien tersebut berusia 55 tahun. Kasus tersebut berdampak pada meningkatnya permintaan tindakan penghilangan bekas jerawat hingga 152 persen.
Adapun penyebab utama jerawat pada orang dewasa ialah stres yang berkombinasi dengan hormon. Lebih dari satu orang dari empat penderita jerawat mengalami hal tersebut. Umumnya penderita jerawat pada kasus orang dewasa didominasi oleh perempuan, seperti Cameron Diaz dan Katy Perry.
Direktur WhatClinic.com Emily Ross mengatakan jerawat sangat berdampak pada kepercayaan diri dan harga diri, tak peduli berapa pun usia penderita.
Baca Juga:
"Hal ini mendorong orang untuk melakukan perawatan dalam rentang harga yang terjangkau oleh pasien," jelasnya.
Para penderita, lanjutnya, biasanya melakukan tindakan laser dan filler untuk mengurangi bekas luka jerawat. Kedua tindakan tersebut tidak memiliki efek samping jika dilakukan oleh orang yang berkompeten.
Selain laser dan filler, mikrodemabrasi juga menjadi pilihan lain yang populer. Teknik tersebut menghilangkan lapisan kulit atas menggunakan sikat kawat. Chemical peeling dan tusuk jarum juga jadi opsi lainnya.