Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

MERS-CoV di Korea Selatan Terus Menyebar

image-gnews
Sejumlah warga Korea Selatan menggunakan masker untuk mewaspadai virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) saat berada di bandara internasional Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2015. Kementerian Kesehatan Korea Selatan mengatakan dua orang meninggal akibat Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS). REUTERS/Kim Hong-Ji
Sejumlah warga Korea Selatan menggunakan masker untuk mewaspadai virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) saat berada di bandara internasional Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2015. Kementerian Kesehatan Korea Selatan mengatakan dua orang meninggal akibat Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS). REUTERS/Kim Hong-Ji
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Darurat Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk MERS-CoV, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan Middle East respiratory syndrome coronavirus terus menyebar. Menurut Tjandra, pemerintah Korea Selatan melaporkan adanya sepuluh kasus baru ke Badan Kesehatan Dunia. "Penularannya akan terus ditelusuri dari kasus pertama, atau indeks kasus," katanya dalam keterangan tertulis pada Rabu, 3 Juni 2015.

Ia mengatakan sudah ada laporan dua kasus korban meninggal di Korea Selatan akibat MERS-CoV tahun ini. "Penyakit ini mirip dengan penyakit severe acute respiratory syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut parah," kata Tjandra. SARS pernah menjadi masalah kesehatan yang disoroti di dunia.

Dengan perkembangan kasus seperti ini, kata Tjandra, ada kemungkinan dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan Tim Darurat Badan Kesehatan Dunia untuk MERS-CoV. "Pertemuan itu akan melibatkan 17 pakar di dunia yang saya salah satu anggotanya," kata pria yang juga menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikut ini data sepuluh kasus tambahan, selain 14 kasus yang terjadi sebelumnya di Korea Selatan.

1. A 40 tahun, pria, pernah dirawat di satu RS bersama kasus indeks ‎‎
2. A 45 tahun, pria, yang ayahnya dirawat di RS bersama kasus indeks. ‎
3. A 77 tahun, wanita, pernah dirawat di RS bersama kasus indeks. ‎‎
4. A 60 tahun, pria, pernah dirawat di RS bersama kasus indeks. ‎
5. A 40 tahun, pria, pernah dirawat di RS bersama kasus indeks. ‎ ‎
6. A 59 tahun, wanita, pernah dirawat di RS bersama kasus indeks. ‎ ‎‎
7. A 39 tahun, wanita, pernah dirawat di RS bersama kasus indeks. ‎‎
8. A 73 tahun, pria, pernah dirawat di RS dengan salah satu kasus yang tertular dari kasus indeks.
9. A 78 tahun, pria, pernah dirawat di RS dengan salah satu kasus yang tertular dari kasus indeks‎ ‎
10. A 57 tahun, wanita, pernah dirawat di RS bersama kasus indeks. ‎

MITRA TARIGAN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

MERS pernah mewabah di Arab Saudi pada 2015, yang sempat terjadi 1.038 kasus, dengan 592 pasien pulih, sementara 487 meninggal. CCTV+
WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi


Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

16 Desember 2022

Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

Ajang sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar dibayang-bayangi sebaran flu unta atau MERS. Seberapa berbahanya dan Bagaimana gejalanya?


Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

15 Desember 2022

Pelatih Prancis Didier Deschamps. REUTERS
Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

Didier Deschamps mengatakan Upamecano dan Rabiot tidak tampil di semifinal setelah menderita sakit dalam beberapa hari terakhir.


Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

15 Desember 2022

Piala Dunia 2022. (Reuters/Wikipedia)
Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Sebelum perhelatan Piala Dunia 2022, terdapat setidaknya 2.600 kasus flu unta yang terkonfirmasi dan 935 di antaranya menyebabkan kematian.


Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

8 Desember 2022

Sejumlah suporter timnas Inggris berkumpul bersama di Doha, Qatar, 11 November 2022. Aksi para suporter ini untuk mendukung timnas Inggris yang akan bertanding dalam laga Piala Dunia 2022 nanti. REUTERS/John Sibley
Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

MERS adalah satu dari delapan risiko infeksi potensial yang secara teoritis dapat muncul selama Piala Dunia Qatar 2022.


NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

31 Januari 2022

Ilustrasi virus corona. Sumber: wikipedia.org
NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

Masyarakat diminta tak panik dengan kabar tentang NeoCoV, jenis yang lain lagi dari keluarga virus corona--berbeda dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.


Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

20 April 2020

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

MERS-CoV adalah kerabat dari sindrom pernafasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2), yang menyebabkan penyakit COVID-19.


Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

3 April 2020

Pasien virus Corona dirawat di satu rumah sakit di Teheran, Iran pada 1 Maret 2020. [WASHINGTON TIMES]
Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

Infeksi virus corona COVID-19 dan bahkan sekadar influenza bisa berujung fatal karena fenomena yang disebut badai sitokin.


Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

19 Maret 2020

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

Pandemi virus corona, membuat masyarakat semakin khawatir. Selain antar manusia, virus corona bisa bertahan lama di permukaan berbahan ini.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

16 Maret 2020

Petugas PT KAI Daop 1 Jakarta memeriksa suhu tubuh anak penumpang kereta sebagai bagian dari sosialisasi pencegahan virus Corona, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020. Tak hanya memeriksa suhu tubuh, petugas juga turut membagikan masker gratis hingga mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. TEMPO/Muhammad Hidayat
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

Sejauh ini tidak ada anak-anak yang sakit parah, apalagi meninggal, akibat penyakit virus corona 2019 alias COVID-19.