TEMPO.CO, Massachusetts -Sebuah studi, yang baru-baru ini dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Harvard, mengungkap minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari bisa memperkecil kemungkinan kematian dini hingga 15 persen.
"Kami tidak menganjurkan kopi sebagai strategi untuk pencegahan penyakit kronis karena minum kopi adalah perilaku individu dan ada faktor lain dalam makanan yang memiliki efek yang lebih besar. Orang juga harus menyadari jumlah gula yang ditambahkan ke minuman kopi bisa menjadi masalah, " kata Frank Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi yang membantu memimpin penelitian itu.
Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh School of Public Health Universitas Harvard tersebut, orang yang mengkonsumsi beberapa cangkir kopi berkafein maupun nonkafein akan membuat umur seseorang lebih panjang dan mengurangi risiko terserang penyakit kardiovaskular, penyakit saraf seperti parkinson, diabetes tipe dua, bahkan bunuh diri.
Dari hasil survei yang dilakukan ilmuwan Harvard kepada lebih dari 200 ribu orang selama 28 tahun, juga ditemukan orang yang tidak merokok, tapi meminum kopi hingga lima cangkir dalam sehari kemungkinan meninggalnya 37 persen lebih kecil akibat penyakit neurodegenerative, seperti parkinson dan 36 persen lebih kecil kemungkinan untuk mati karena bunuh diri.
Kopi adalah sumber antioksidan utama dalam diet orang Amerika berkat senyawa yang disebut asam klorogenat, yang ditemukan dalam biji kopi, yang bertempur melawan kerusakan DNA.
NY DAILY NEWS | YON DEMA