Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Jejak Kuliner Indonesia dalam Sebuah Buku

Editor

Susandijani

image-gnews
Panita mempersiapkan ribuan jenang yang disajikan gratis untuk para warga di Festival Jenang Solo, Surakarta, Jawa Tengah, 17 Februari 2015. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menggali kekayaan kuliner khas Indonesia. Bram Selo Agung/Tempo
Panita mempersiapkan ribuan jenang yang disajikan gratis untuk para warga di Festival Jenang Solo, Surakarta, Jawa Tengah, 17 Februari 2015. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menggali kekayaan kuliner khas Indonesia. Bram Selo Agung/Tempo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Travel blogger, Trinity, yang sudah mengunjungi 80 negara, mengatakan tidak ada makanan yang lebih enak dari masakan Indonesia. Pujian itu boleh jadi benar karena sebagian besar masyarakat Indonesia berpendapat sama. Namun pernahkah Anda membaca cerita di balik cita rasa masakan Indonesia itu? 

Fadly Rahman mengungkap jawabannya dalam buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia yang merupakan hasil penelitian untuk tesisnya di Program Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada (UGM).

Saat peluncuran bukunya pekan lalu, Fadly mengatakan bahwa menelusuri sejarah makanan Indonesia adalah hal yang menantang. Sebab, budaya lisan lebih dominan di Indonesia sehingga sejarah makanan pada masa lalu tidak dicatat secara rinci.

Catatan mengenai makanan Indonesia ada di berbagai naskah kuno, seperti tempe yang ada dalam naskah kuno Serat Centhini. Namun data itu tersebar di mana-mana. "Ini adalah pengantar bagi siapa pun yang minat dengan sejarah kuliner," kata Fadly.

Buku setebal 395 halaman itu ditulis dengan gaya khas buku teks, lengkap dengan berbagai referensi dan catatan kaki yang jumlahnya nyaris 100 halaman. Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia mengungkapkan perkembangan makanan di Indonesia sejak masa kuno, ketika masyarakat masih membuat makanan dengan memanfaatkan apa yang ada di sekitar mereka.

Kehadiran para pedagang Tiongkok ataupun India hingga masuknya Islam ke Tanah Air yang membawa bahan-bahan makanan baru, baik itu tanaman maupun hewan, kemudian mempengaruhi masakan Indonesia.

India membawa bahan makanan, seperti bawang, ketumbar, jintan hingga jahe, yang kelak mendukung perkembangan kari di Sumatera. Sementara orang-orang Tionghoa mempengaruhi cara mengolah makanan, seperti menggoreng cepat menggunakan wajan.

Kedatangan Islam turut mengubah wajah kuliner dengan pengaruhnya pada pola konsumsi daging. Saat Belanda datang, kuliner Indis alias Indische keukeun pun tercipta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Buku ini juga mengungkapkan cikal-bakal kuliner Indonesia yang tercitra dalam Kokki Bitja, buku masak pertama yang terbit di Hindia Belanda pada 1857.

Lewat buku ini, penulis ingin mengajak pembaca melestarikan kekayaan sejarah, budaya, dan cita rasa kuliner sebagai bagian dari identitas bangsa. Buku ini bisa menjadi rujukan bagi mereka yang ingin mempelajari sejarah dan perkembangan makanan Indonesia, orang yang benar-benar ingin mengetahui dan membutuhkan referensi mengenai sejarah kuliner Nusantara.

Namun pembaca awam yang sekedar suka kuliner dan ingin tahu sejarah masakan Indonesia, mungkin harus berjuang saat membaca dan menikmati buku ini. Informasi padat yang disampaikan menggunakan kalimat-kalimat yang serius membuat buku ini lebih terasa seperti buku teks atau hasil penelitian ilmiah yang "berat".

Kesan "berat" dan seriusnya makin bertambah dengan gambar-gambar grafik dan tabel serta minimnya gambar dan foto warna-warni yang umumnya menghiasi buku-buku tentang memasak dan makanan.

Meski demikian, gambar sampul muka buku resep masakan masa lalu seperti buku Mustika Rasa (1967), Pandai Masak (1967), Kokki Bitja (1859), dan Kookboek uit het Districtgewet Bedji serta foto demo masak di Bandung pada 1937 dan resep rendang Ietje Go Pheek Thoo bisa menjadi hiburan menyenangkan bagi pembaca buku 396 halaman ini.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

5 Februari 2024

Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali menyoroti pentingnya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan dalam memajukan sektor perdagangan Indonesia.


IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

17 Oktober 2023

Frankfurt Book Fair (FBF). Ikapi
IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

Simak sejarah IKAPI yang salah satu pelopornya merupakan sastrawan Sutan Takdir Alisjahbana. IKAPI mengecam dan batal hadiri Frankfurt Book Fair 2023


Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Suasana peluncuran Buku Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan di Yogyakarta Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.


4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

11 Mei 2022

Ilustrasi wanita sedang membaca buku. Unsplash/Streetwindy
4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

Begini cara mengajukan permohonan ISBN dengan memenuhi 8 syarat teknis. Apa saja?


Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

9 September 2021

Gedung Balai Pustaka, Jakarta. [TEMPO/ Hidayat SG
Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

PT Balai Pustaka membuka lowongan kerja bagi lulusan D3 dan S1.


Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

2 Juli 2021

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

Sejumlah daerah di Indonesia juga telah menerapkan dan mengembangkan konsep wisata halal.


Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

29 Mei 2021

Wattpad. support.wattpad.com
Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

Di era serba digital, cara dapat uang dari Wattpad pun bisa dilakukan oleh mereka yang suka menulis. Simak tipsnya.


Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

6 Oktober 2020

Ilustrasi perempuan menulis. shutterstock.com
Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

Pemerintah memberikan stimulus untuk penulis dan penerbit melalui program "Nulis dari Rumah".


London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

13 Maret 2019

12 Rights Buku Indonesia Terjual di London Book Fair Hari Pertama. Tempo/Erwin Zachri
London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

Pada hari pertama pameran buku London Book Fair (LBF) 2019, Indonesia sudah membukukan penjualan hak penerbitan untuk 12 judul buku.


Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

30 Agustus 2018

Elevation Books mengeluarkan buku Ucok Homicide, Flip Da Skrip: Kumpulan Catatan Rap Nerd dalam Satu Dekade, di pengujung Agustus. Istimewa
Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

Penerbit buku independen Elevation Books belum kapok membidani kumpulan tulisan Herry Sutresna aka Ucok Homicide.