TEMPO.CO, Jakarta -Meski sarapan begitu penting, tapi jenis sarapan pun ternyata menentukan fungsinya. Sebab, pada kasus tertentu, meski sarapan teratur, tapi badan tetap merasa lelah. Coba perhatikan lagi menu sarapan yang Anda makan pagi itu. Jenis sarapan yang terlalu banyak lemak dan kalori justru akan meningkatkan produksi serotonin dalam otak. Akibatnya Anda justru akan merasa lemas dan mengantuk.
Para peneliti dari Universitas Sydney, Australia melakukan riset tentang perbandingan pengaruh antara sarapan pagi yang berlemak tinggi dengan sarapan pagi yang lebih banyak karbohidratnya. Kandungan nutrisi dan kalori kedua jenis sarapan itu sama dan seimbang. (Baca :Protein Vs Kesehatan Jantung)
Hasilnya? Mereka yang sarapan dengan santapan tinggi lemak, ternyata lebih cepat lapar. Sedangkan, kelompok ”berlemak” mulai ngemil di antara waktu sarapan dan makan siang. Sehingga tak heran kalau total asupan kalorinya terus meningkat. Sebaliknya, kelompok tinggi karbohidrat bisa menahan lapar lebih lama. Yang menarik, kelompok ini rupanya lebih smart dan lebih waspada selama riset dilakukan.
Para ahli makanan menganjurkan beberapa jenis makanan sehat untuk sarapan. Antara lain sereal, roti, dan susu. Sereal dan roti mengandung serat yang tak larut, sehingga selain bisa menahan lapar lebih lama, zat gizi itu pun diyakini bisa menjaga berat badan dan mengurangi resiko penyakit kanker usus.
Sementara susu, merupakan minuman yang sarat dengan gizi, sehingga kebutuhan manusia akan susu tidak mungkin dapat dipisahkan. Selain vitamin-vitamin, mineral, lemak dan protein, susu juga mengandung laktose yang mampu menekan pembusukan protein dalam usus dan menghalangi pertumbuhan organisme patogen penyebab penyakit.
Dengan adanya laktose tersebut, maka anak-anak yang dibiasakan minum susu pada usia pertumbuhannya akan lebih cerdas, karena laktosa pun berperan penting dalam metabolisme otak.
SUSAN
Baca juga:
Bekerja Bisa Selalu Happy dengan Lakukan 5 Hal Ini!
Teman Membuat Bahagia dan Panjang Umur?Ini Penelitiannya