Ricin merupakan bagian dari limbah yang muncul saat biji jarak diolah menjadi minyak. Ricin murni dalam jumlah kecil sudah cukup untuk membunuh manusia. Salah satu kasus pembunuhan dengan ricin yang populer adalah kematian Georgy Markov, penulis Bulgaria, pada 1978.
Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukkan ricin sebagai agen bioterorisme kategori B. Adapun kategori A, racun biologis paling berbahaya, berisi antara lain virus antraks dan ebola.
Baca juga: Jangan Lupa Sarapan! Kalau Tidak, Begini Akibatnya
Hasil studi yang disampaikan dalam pertemuan tentang ancaman biologis Perkumpulan Ahli Mikrobiologi Amerika, 7 Februari lalu, menunjukkan ada antidot potensial untuk ricin. Antidot itu bekerja pada tikus yang sudah beberapa hari terpapar ricin.
Sejauh ini tak ada obat atau terapi spesifik yang bisa mengatasi keracunan ricin. “Para dokter harus mencari cara lain untuk mengobati keracunan ricin,” kata Patrick Cherubin, ahli biologi dari University of Central Florida, Orlando, Amerika Serikat, seperti ditulis Science News.
Selanjutnya : Senyawa lain yang memiliki efek mematikan