Dokter spesialis andrologi Nugroho Setiawan berpendapat sama. Menurut dia, olahraga berlebihan bisa memicu stres oksidatif sehingga radikal bebas yang diproduksi semakin banyak. Dampaknya, tubuh makin membutuhkan antioksidan untuk melawan. ”Radikal bebas ini yang mempengaruhi kadar testosteron lelaki,” ucapnya.
Nugroho menuturkan, seorang pasiennya pernah mengalami hal itu. Saat datang, pasien yang berprofesi sebagai aktor itu mengeluh karena sulit memiliki anak. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar testosteronnya sangat rendah. Padahal gaya hidupnya sehat, rajin berolahraga, dan umurnya masih muda. Ternyata, setelah konsultasi, diketahui sang pasien kebanyakan berolahraga. ”Berolahraga sampai empat jam dalam satu sesi itu overtraining,” ujarnya. (baca :Lebih Mahal, Vaksin Lebih Bagus? Ini Jawaban Bio Farma
Untuk kaum pria, banyak penelitian sudah membuktikan kelebihan berolahraga bisa menurunkan produksi testosteron. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Medicine & Science in Sports & Exercise, Februari lalu, menyebutkan olahraga berlebihan juga bisa mengacaukan hormon sehingga membuat gairah bercinta berkurang.
Studi yang dilakukan University of South Carolina ini melibatkan 1.100 pria yang berolahraga layaknya atlet. Mereka dibagi berdasarkan frekuensi olahraga, intensitas latihan, dan tingkat gairah seksnya. Hasilnya, pria yang berolahraga ringan memiliki gairah lebih tinggi dibandingkan dengan yang berolahraga lebih lama dan berat. Sedangkan pria yang berolahraga berat terlalu lelah atau tak tertarik pada seks.
Menurut Johannes Soedjono, olahraga berlebihan dapat membuat jumlah sperma berkurang separuhnya dalam waktu tiga bulan. Pengurangan jumlah ini sebenarnya tak bermasalah jika masih memenuhi kuota. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2010 menyebutkan standar konsentrasi sperma pria berjumlah 15 juta. ”Enggak jadi masalah kalau berkurang separuhnya, asalkan masih berkisar 15 juta,” katanya.
ARTIKA RACHMI FARMITA (SURABAYA), NUR ALFIYAH
Baca juga :
5 Racun di Tempat Kerja Ini Bisa Pengaruhi Mental dan Emosi
Baru, Parfum Wangi Leher Kucing, Seperti Apa Baunya?