TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan bakal menurunkan 297 tenaga kesehatan, yang dinamakan tim Nusantara Sehat, ke daerah tertinggal. Sebanyak 41 bupati menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan sebagai seremonial penugasan tim kesehatan tersebut.
Pada periode II 2016, Kementerian Kesehatan telah merekrut tenaga kesehatan Nusantara Sehat. Mereka, yang berjumlah 297 orang, saat ini sedang mengikuti pembekalan di Pusat Pendidikan Kesehatan TNI Angkatan Darat pada 2 September-10 Oktober 2016. Nantinya para tenaga kerja ini akan ditempatkan di 46 puskesmas yang tersebar di 25 kabupaten dan 16 provinsi.
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menjelaskan, pembentukan tim Nusantara Sehat merupakan implementasi dari program Indonesia Sehat. Karena itu, dalam rangka penguatan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) serta daerah bermasalah kesehatan (DBK), Kementerian Kesehatan menempatkan penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim.
“Melalui program tersebut diharapkan Kementerian Kesehatan bersama pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota mampu meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas secara terintegrasi, terpadu, dan komprehensif di DTPK dan DBK,” ujar Menteri Nila dalam sambutannya, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis.com, Senin, 26 September 2016. Tujuannya agar daerah tersebut memiliki puskesmas dengan kriteria terpencil dan sangat terpencil di berbagai pelosok Indonesia.
Tim Nusantara Sehat terdiri atas berbagai latar belakang kesehatan, seperti dokter, dokter gigi, perawat, bidan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan kefarmasian, yang bersedia ditempatkan selama dua tahun untuk terjun langsung. Lokasi penugasan tim Nusantara Sehat adalah puskesmas dengan kriteria sangat terpencil dan terpencil di DTPK dan DBK.
Sebelumnya, pada 2015, Kementerian telah menempatkan 694 tenaga kesehatan. Sedangkan pada Juni 2016, Kementerian Kesehatan kembali menempatkan tenaga kesehatan Nusantara Sehat sejumlah 194 orang, yang tersebar di 38 puskesmas di 25 kabupaten dan 16 provinsi.