TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki karyawan teladan merupakan idaman setiap perusahaan. Namun apa jadinya jika sang bintang memilih mengundurkan diri demi perusahaan yang baru? Manajemen pasti bertanya apa yang mendorongnya mencari peruntungan di tempat lain?
Berikut ini tujuh alasan karyawan yang baik meninggalkan perusahaan.
1. Tidak dibayar cukup
Gaji rendah dan stagnan adalah alasan nomor satu seseorang berhenti dari pekerjaannya. Demikian hasil survei yang dilakukan Ernst & Young terhadap hampir 10 ribu orang dewasa yang bekerja di delapan negara berbeda, termasuk Amerika Serikat. Sekitar tiga perempat dari mereka mengatakan kenaikan upah dengan nilai minim, bahkan tidak ada kenaikan nilai upah sama sekali, menyebabkan mereka memilih mengundurkan diri dari pekerjaan.
Baca: Berat Badan Bermasalah? Simak yang Sedang Hit Ini
2. Bosan dan tak bisa berkembang
Tidak kunjung mendapat promosi dan tak memiliki kesempatan berkembang dan maju adalah alasan kedua yang paling umum seseorang berhenti dari pekerjaannya. Sebanyak 74 persen orang mengatakan akan mulai mencari pekerjaan baru jika sudah merasa sangat muak dan kesal terhadap perusahaan.
Baca Juga:
Karyawan perlu mendapat tantangan dalam pekerjaan. Jika tidak dilibatkan secara kreatif dan tak diberi kesempatan mengembangkan keterampilan, mereka mungkin akan jenuh dan bosan sehingga mulai mencari pekerjaan yang lebih menantang. Sebesar 10 persen dari pekerja yang disurvei Robert Half pada 2014 menunjukkan kebosanan menyebabkan karyawan yang baik memutuskan berhenti.
3. Waktu bekerja berlebihan
Lebih dari 70 persen orang yang disurvei Ernst & Young menyatakan waktu atau jam kerja yang berlebihan akan menyebabkan mereka berhenti dari pekerjaan. Sudah dibayar rendah, tapi dituntut bekerja hingga melewati batas waktu bekerja yang disepakati.
4. Membenci atasan dan prestasinya diabaikan
Apa yang membuat seseorang tidak menyukai atasannya? Berdasarkan penelitian yang dilakukan Gallup, atasan yang selalu menutup diri dari karyawan, tidak menetapkan tujuan kerja yang jelas, dan tidak menghargai kerja keras karyawan merupakan atasan yang buruk. Sikap seperti itu memungkinkan karyawan menjadi antipati terhadap atasan.
Kurang dari sepertiga karyawan merasa dihargai di tempat kerja, demikian hasil survei TINYpulse. Kurangnya pengakuan terhadap prestasi kerja yang diraih mendorong mereka mencari pekerjaan di perusahaan yang mengakui keberhasilan karyawan. Sebesar 32 persen dari karyawan yang baru berganti pekerjaan dalam survei LinkedIn mengatakan akan pindah kerja karena merasa kontribusinya tidak diakui atau tidak dihargai.
5. Tak puas dengan manajemen senior
Terkadang masalah manajemen lebih dalam dari konflik dengan atasan langsung. Mengutip survei LinkedIn, 41 persen dari 10 ribu orang yang berganti pekerjaan menyatakan mereka meninggalkan pekerjaan lama karena kecewa dengan kepemimpinan manajemen senior.
CHEATSHEET | LUCIANA
Baca juga:
4 Gejala Kanker yang Sering Diabaikan Kaum Pria
Hindari Stres, Rokok dan Alkohol, Anda Terbebas Penyakit Ini