Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Manfaat Terapi Seni bagi Penyintas Kanker?

image-gnews
Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dokter onkologi dari RSPAD Gatot Soebroto, Toto Imam, mengatakan bahwa menari adalah salah satu bentuk terapi untuk mengurangi stres penderita kanker. Selain itu, jika para penyintas kanker kerap saling bertemu untuk bercanda dan tertawa, itu juga sangat bermanfaat. “Karena tertawa itu merupakan bagian proses kesembuhan,” kata Toto.

Baca juga: Paliatif, Metode Pereda Nyeri untuk Penderita Kanker

Konsuler senior Parkway Cancer Centre, Singapura, Paula Beatrix Rusly, menuturkan, terapi seni merupakan bentuk psikoterapi yang dapat menolong penyintas kanker. Di Parkway, kata dia, terapi seni melibatkan media sebagai bentuk untuk menyalurkan ekspresi dan komunikasi, seperti kegiatan melukis.

 “Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap pekan,” kata Paula, yang ditemui Tempo di Singapura, pertengahan Maret lalu.

Ia berujar, terapi seni dapat memberikan manfaat luas bagi penyintas, dari usia anak-anak sampai tua, dengan berbagai tantangan hidup yang berbeda. Terapi ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk menggali dan mengekspresikan perasaan, persepsi, dan imajinasi di dalam ruang yang nyaman.

Baca juga: Baca juga: Menakar Butuh Tidaknya Pasien Kanker untuk Terapi Paliatif

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Berkesenian penting ketika ekspresi verbal menjadi sulit bagi penyintas kanker,” kata dia, mengutip psikiater asal Boston, Van der Kolk.

Paula mengimbuhkan, membuat karya seni membantu pasien melupakan masa lalu dan merasakan kehadiran diri sendiri saat ini. “Bagi sejumlah pasien, terlibat dalam seni dapat membantunya menenangkan pikiran dan tubuh.”

Ia menuturkan, lewat lukisan, mislanya, penyintas dapat menunjukkan cerita kepada orang lain. “Pengalaman ini menjadi proses penyembuhan psikoemosional.”

Paula mengatakan hal itu bisa menjadi bentuk relaksasi bagi para penyintas kanker yang mesti menjalani berbagai pengobatan hingga mempengaruhi fisik dan emosinya.

Martha Warta Silaban

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

18 jam lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

4 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

5 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

5 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

8 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

11 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

16 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.