TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tidak menyadari perilaku mereka di media sosial berpengaruh pada kelangsungan karier. Gemar memasang foto, menulis status, atau membagi tautan berita berbau pornografi, SARA, kekerasan, dan hoaks, misalnya, akan membunuh karakter Anda di media sosial dan berdampak negatif pada karier yang tengah dibangun.
Baca: 10 Tanda Perusahaan yang Tak Layak Jadi Tempat Bekerja
Apa saja perilaku di media sosial yang tanpa disadari mengganggu perusahaan dan berdampak buruk bagi karier?
Terlalu sering mengumbar masalah pribadi
Tidak ada orang yang lepas dari masalah. Namun tidak perlu semua masalah dan kekesalan terhadap sesuatu ditumpahkan di medsos. Bahkan jika ada orang lain yang memancing kemarahan Anda dengan menulis komentar tidak mengenakkan di akun Anda, jangan pernah terpancing.Bijaklah untuk tidak mengumbar semua masalah pribadi dan keluarga di medsos.
Apa akibatnya jika akun media sosial Anda dipenuhi drama? “Perusahaan akan khawatir bahwa ketidakmampuan Anda menahan emosi akan terbawa ke tempat kerja,” kata Tony Messer, CEO Wizz Hosting, penyedia layanan web dan domain di Inggris.
Baca Juga:
Terlalu aktif
Ini bukan masalah apa saja yang Anda tulis atau unggah di media sosial, melainkan seberapa sering Anda melakukannya. Jika Anda terlihat sangat aktif di media sosial tanpa batasan waktu, perusahaan akan curiga Anda sudah kecanduan media sosial dan akan terus bermain media sosial di waktu kerja.
Bahkan jika Anda sudah bekerja, perusahaan terganggu dengan perilaku Anda di media sosial yang terlalu aktif. Lain halnya jika Anda melamar pekerjaan untuk mengelola akun media sosial sebuah perusahaan. Hanya perlu dipastikan, aktifnya Anda di media sosial banyak bermanfaat bagi pembacanya.
Tata bahasa kacau
Benar, media sosial platform media yang sifatnya kasual dan santai. Namun, jika hampir semua menggunakan kosakata tidak baku dan tata bahasa berantakan, profesionalisme Anda dipertanyakan.
Anna Underhill, konsultan di Maxumise, penyedia jasa konsultan manajemen sumber daya manusia di wilayah Pasifik, menyatakan bahwa kesalahan tata bahasa dan kosakata masalah serius yang dihadapi para pekerja saat ini. “Terlalu banyak kata-kata yang disingkat di media sosial, namun Anda tidak bisa berasumsi bahwa orang yang membacanya dalam situasi profesional mengerti apa yang Anda tulis,” kata Anna.
Simak: 3 Cara Cerdas Melakukan Lompatan Karier
Mengunci akun media sosial atau bahkan tidak punya sama sekali
Dengan banyaknya “jebakan” media sosial yang bisa menghambat karier Anda, bukan berarti mengunci akun atau tidak membuat akun media sosial sama sekali baik untuk Anda. Sulitnya mencari jejak Anda di dunia maya akan memberi kesan Anda orang yang misterius dan tidak dikenali rekam jejaknya.
Perusahaan tidak mau mengambil risiko dengan mempekerjakan orang misterius. Jika ada kandidat lain dengan rekam jejak medsos yang jelas, mengapa harus memilih Anda?
“Banyak perusahaan tidak mau memilih seseorang yang tidak punya rekam jejak di medsos. Selain itu, banyak hal bagus yang bisa diberikan medsos untuk karier Anda,” kata Peter Mendez, CEO Crafted NY, agensi desain digital yang berbasis di New York.