TEMPO.CO, Jakarta : Dokter spesialis anak, Rini Sekartini mengatakan kulit bayi rentan terhadap kehadiran zat asing. Reaksi yang paling sering muncul adalah ruam. Rini mengatakan pemakaian minyak dan sebagainya harus segera dihentikan saat bintil-bintil muncul.
Berikut tip menghindari ruam pada bayi menurut Rini dan Lenny Frenciple, Brand Manager Pure Indonesia. (Baca: Berkat Pijat, Bayi Terlelap)
1. Perhatikan asupan supaya bayi tidak alergi ASI Jika kulit bayi bereaksi memerah setelah menetek, yang perlu ditelusuri adalah asupan ibu. Alergi yang diderita bayi berasal dari makanan yang dikonsumsi ibunya.
2. Selalu bersihkan kulit bayi Waktu bayi habis makan, buang kotoran dan bersihkan keringat dengan air dan tisu basah. Pilih tisu basah non-alkohol untuk menghindari risiko iritasi. (Baca: Bergaya Ketika Berbadan Dua)
3. Kuasai teknik membersihkan alat kelamin Untuk bayi perempuan, basuh dari depan ke belakang ke arah anus. Adapun untuk bayi laki-laki, tarik kulupnya perlahan hingga tampak lubang kencingnya, baru kemudian bersihkan.
4. Jangan gunakan antiseptik Produk-produk antiseptik sesuai untuk anak yang tumbuh-kembangnya sudah nyaris sempurna, misalnya pada usia sekolah dasar. Di bawah usia tersebut, pilihlah produk yang kandungan bahayanya rendah (low hazard). (Baca: Hari Ibu dan Kematian Ibu)
5. Hindari detergen untuk membilas perlengkapan bayi Detergen bisa meninggalkan residu pada peralatan. Pilihlah produk yang food grade sehingga aman ketika bayi menelannya.