Orang Kaya dan Tua Miliki Prevalensi Tinggi Kena Kanker

Senin, 11 Desember 2017 09:45 WIB

Ilustrasi Kanker (Pexel.com)

TEMPO.CO, Singapura - Penyakit kanker menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat dunia. Hasil penelitian The Economist Intelligence Unit Healthcare mengungkapkan kanker menjadi penyakit pembunuh nomor dua di kawasan Asia Pasifik setelah penyakit kardiovaskular.

Senior Principal The Economist Intelligence Unit Healthcare Chee Hew mengatakan prevalensi penyakit kanker terus menunjukkan peningkatan. Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 menyebutkan ada 3 juta penderita kanker di Asia Pasifik. "2 juta di antaranya meninggal dunia," kata dia di Singapura pada Selasa, 28 November 2017.

Peningkatan ini, menurut Hew, disebabkan karena cepatnya penuaan penduduk yang berkombinasi dengan peningkatan kemakmuran. "Ditambah dengan lambatnya kesadaran dalam diagnosis kanker sehingga baru diketahui pada tahap lanjut," kata dia. Baca: 6 Jurus Sukses Memotret Momentum Olahraga

Fakta menunjukkan masyarakat yang lebih berumur dan kaya memiliki prevalensi lebih tinggi terserang kanker. Alasannya, kata Hew, mereka merasa aman karena memiliki uang meski nanti mereka menderita penyakit. Namun yang paling utama, kesadaran untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker juga masih rendah.

Dari sekian banyak jenis kanker, data menunjukkan bahwa kanker paru-paru memiliki incidence rate (IR) paling besar di Asia Pasifik. Angkanya mencapai 29 dari 100.000 penduduk. Disusul kanker lambung dengan IR 22, kanker hati dengan IR 21, kanker usus besar dengan IR 21 dan kanker payudara dengan IR 17. Baca: Penyakit Difteri Pernah Hilang di Indonesia, Mengapa Muncul lagi?

Indonesia sendiri menjadi negara dengan penderita kanker cukup banyak. Kementerian Kesehatan mencatat secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. Sedangkan kanker yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah kanker payudara. Baca: Jadi Anggota Kerajaan, Ini yang Harus Dipelajari Meghan Markle

Berkaitan dengan tingginya prevalensi kanker itu, Hew mengatakan dibutuhkan upaya integrasi dan penciptaan ekosistem kesehatan yang baik dalam penanganan kanker. Upaya tersebut tentu tak lepas dari peran pemerintah di masing-masing negara.

Yang perlu dicatat, kata Hew, jika masalah kanker tak diatasi serius, hal tersebut bisa menjadi beban bagi negara. "Karena penyakit kanker bisa memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar," ujarnya.

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

1 hari lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

3 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

5 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

6 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

13 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya