Penembakan di YouTube Terkait Kesehatan Mental? Ini kata Ahli

Kamis, 5 April 2018 15:53 WIB

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Benarkah kesehatan mental ada kaitannya dengan peristiwa penembakan di kantor pusat Youtube di California pada 3 April 2018 lalu? Tiga orang diberitakan mengalami luka serius akibat peristiwa tersebut. Diketahui, pelaku penembakan adalah seorang wanita bernama Nasim Aghdam, seorang aktivis yang memprotes pelarangan beredarnya konten video miliknya di YouTube.

Banyak yang menganggap pelaku penembakan massal adalah orang-orang dengan penyakit mental yang serius. Bahkan stigma orang dengan penyakit mental atau telah terdiagnosis psikiatri dianggap wajar atas perilakunya.

Baca juga:
5 Fakta Nasim Aghdam, Pelaku Penembakan di Kantor YouTube
Festival Ceng Beng, Apa Saja yang Harus Dibawa?

Dikutip dari buku Gun Violence and Mental Illness yang diterbitkan Asosiasi Psikiatri Amerika pada 2016, dari seluruh pembunuhan yang terjadi terkait dengan senjata tiap tahun, kasus penembakan massal oleh orang-orang dengan penyakit mental serius mewakili kurang dari 1 persen. Sebaliknya, kematian akibat bunuh diri menggunakan senjata api justru mewakili persentase yang lebih besar.

Presiden Asosiasi Psikolog Amerika Jessica Henderson Daniel juga angkat bicara mengenai stigma masyarakat yang menyalahkan penembakan massal kepada seseorang dengan penyakit mental.

Advertising
Advertising

"Sementara penegak hukum masih menyatukan motif penembak, beberapa tokoh publik dan laporan berita justru berfokus pada kesehatan mentalnya," kata Daniel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari TIME.

"Penting untuk diingat bahwa hanya sebagian kecil dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang yang terdiagnosis atau berada dalam perawatan penyakit mental."

Menurut Daniel, peristiwa-peristiwa penembakan di Amerika Serikat membentuk stereotip bahwa pelaku memiliki gangguan kesehatan mental. Hal ini bisa mengakibatkan penyederhanaan pemikiran mengenai masalah kekerasan massal yang sesungguhnya. Dia menuturkan, "Lebih penting lagi, hal itu tidak mengarahkan kita kepada solusi yang tepat terkait dengan krisis kesehatan mental ini."

Baca: Heboh Dokter Terawan, Ini Fakta tentang Heparin

Dilaporkan New York Times, pakar kekerasan bersenjata mengatakan melarang penjualan senjata kepada orang-orang yang dianggap berbahaya oleh ahli kesehatan mental dapat membantu mencegah penembakan massal. Namun beberapa langkah lebih lanjut, seperti pelarangan penjualan senjata, juga akan membuat pencegahan peristiwa penembakan massal lebih efektif.

Seorang profesor psikologi dan hukum di University of Virginia, John T. Monahan, mengungkapkan dua hal yang umumnya terjadi setelah peristiwa penembakan massal. Pertama, politikus mengklaim penyakit mental adalah penyebab utama kekerasan. Kemudian para pendukung orang-orang dengan penyakit mental akan menyangkal keterkaitan hubungan apa pun antara penyakit mental dan kekerasan.

Menurut Monahan, pernyataan kedua kelompok itu salah. “Penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kesehatan mental dan kekerasan tidak kuat, tetapi hal tersebut tetap ada,” ucapnya.

PSYCHIATRY ONLINE | NYTIMES | TIMES

Berita terkait

8 Tips Membuat Podcast YouTube untuk Pemula Agar Banyak yang Nonton

7 jam lalu

8 Tips Membuat Podcast YouTube untuk Pemula Agar Banyak yang Nonton

Bagi Anda seorang pemula, wajib tahu tips membuat podcast YouTube agar banyak yang menonton. Salah satunya harus membuat rekaman berkualitas.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

8 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

1 hari lalu

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Konten Sora OpenAI Dituding Memakai Referensi YouTube, Google Berjanji Akan Memeriksanya

3 hari lalu

Konten Sora OpenAI Dituding Memakai Referensi YouTube, Google Berjanji Akan Memeriksanya

Aplikasi Sora OpenAI dituding melanggar hak cipta dan mendapatkan referensi dari YouTube. Google akan mengusut masalah ini.

Baca Selengkapnya

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

3 hari lalu

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

Peru secara resmi mengkategorikan transgender dan non-biner sebagai penyakit mental. Para aktivis LGBT resah dengan keputusan Presiden Peru ini

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

3 hari lalu

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

Berikut berbagai cara menyenangkan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan mental setelah putus cinta.

Baca Selengkapnya

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

4 hari lalu

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

Sering mengkritik, memanipulasi, dan ikut campur urusan rumah tangga anak, ibu mertua dengan sengaja membuat keluarga anak tertekan dan tak harmonis.

Baca Selengkapnya

Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

5 hari lalu

Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

Pola makan seimbang secara keseluruhan yang mengandung banyak makanan padat nutrisi baik untuk kesehatan mental dan suasana hati.

Baca Selengkapnya