Cemas Karena SNMPTN atau SBMPTN? Cek 6 Solusi Ini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Rabu, 18 April 2018 17:05 WIB

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Cemas menghadapi ujian, cemas menantikan hasil ujian semacam SNMPTN dan SBMPTN yang kini sedang banyak dibicarakan ini, pasti terjadi.

Hampir semua orang pernah merasakan cemas. Namun skalanya berbeda, bisa skala cemas ringan hingga berat.

Cemas adalah Hal yang lumrah terjadi. Namun, jika Anda termasuk orang yang cemas berlebihan Hal tersebut mesti diwaspadai dan diantisipasi.

Baca juga:
Barbara Bush tentang Cinta Sejati dan Kesetiaan
Jelang SBMPTN 2018, Intip Trik dan Tips Persiapannya
Indonesian Idol, Bagaimana Karier Para Alumninya?

Terkadang sebagian dari kita merasakan cemas dan kondisi ini bila berlangsung lama bisa mengganggu kesehatan mental.

Kala cemas muncul, ada sejumlah makanan dan kebiasaan yang dapat membantu meredakan gejalanya. Berikut adalah di antaranya:

1. Tingkatkan asupan magnesium
Sebuah penelitian menemukan bahwa kekurangan magnesium memicu kecemasan pada tikus. Magnesium bisa meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi gejala depresi, migrain dan PMS.
Mahasiswa Unsoed Ciptakan Biodiesel dari Biji AlpukatMemanfaatkan biji alpukat untuk kebutuhan energi di masa depan.Foto Ilustrasi(Komunika Online)
Untuk mencegah kekurangan magnesium, sebaiknya jangan lupa konsumsi sayuran hijau setiap hari. Makanan semisal almond, gandum utuh, alpukat, quinoa dan kacang hitam bisa menjadi pilihan.

2. Cokelat hitam
Cokelat hitam mengandung antioksidan yang dapat meningkatkan fungsi otak Anda. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa cokelat dapat secara signifikan meningkatkan kadar serotonin dan mengurangi tingkat hormon stres.
Manfaat Cokelat Hitam Bagi Kesehatan
Tetapi pastikan untuk tidak berlebihan mengkonsumsi cokelat karena makanan ini tinggi kalori dan paling baik dikonsumsi dalam jumlah kecil.

3. Jangan pernah lewatkan waktu makanan
Mengikuti jadwal makan penting bagi mereka yang rentan terhadap depresi dan rasa cemas. Menunggu terlalu lama untuk makan atau melewatkan sarapan dapat menyebabkan kadar gula darah yang tidak stabil, yang dapat menyebabkan sensasi seperti cemas, gemetar, pusing, bingung dan sulit berbicara.

4. Tetap terhidrasi sepanjang hari
Dehidrasi tidak menyebabkan cemas, namun bisa memperburuknya.
Ilustrasi minum dari botol. Shutterstock.com
Selain membantu Anda tetap segar, konsumsi cairan diperlukan untuk mengatur suhu tubuh Anda, fungsi tubuh, dan tingkat energi.

5. Katakan tidak untuk makanan cepat saji
Sebuah studi dari 2017 menunjukkan bahwa konsumsi makanan cepat saji secara signifikan meningkatkan tekanan mental pada orang dewasa di bawah usia 30 tahun. Makanan cepat saji mengandung tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan asam lemak omega-6. Saat makanan ini Anda konsumsi secara teratur, bisa menyebabkan peradangan yang berhubungan dengan kecemasan.

6. Jangan bergantung pada gula atau kafein
Penelitian dari Yale School of Medicine menemukan bahwa anak-anak sangat rentan terhadap efek terlalu banyak gula, yang meliputi kecemasan, kesulitan berkonsentrasi. Kafein, terutama ketika dikonsumsi dalam bentuk minuman energi, berkontribusi terhadap faktor-faktor risiko yang terkait dengan kecemasan. Asupan berlebihan zat ini dapat mengganggu tidur dan menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Demikian seperti dilansir Medical Daily.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

20 jam lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

10 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

25 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

26 hari lalu

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku

Baca Selengkapnya

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

27 hari lalu

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

31 hari lalu

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

34 hari lalu

Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

Bioskop yang menayangkan film horor masih terus diminati. Kenapa orang senang nonton film horor? Adakah manfaat bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pengumuman SNBP 2024, ITB Sisihkan Hampir 14 Ribu Pendaftar

37 hari lalu

Pengumuman SNBP 2024, ITB Sisihkan Hampir 14 Ribu Pendaftar

ITB menerima sebanyak 1.950 calon mahasiswa baru program sarjana melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi atau SNBP 2024.

Baca Selengkapnya

Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

38 hari lalu

Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.

Baca Selengkapnya