Waspada, Pola Asuh Keluarga Modern Ini Bisa Akibatkan Stunting

Reporter

Dini Pramita

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 19 April 2018 19:30 WIB

Ilustrasi anak dengan stunting. nyt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli gizi Ati Nirwanawati mengatakan pola asuh keluarga modern memiliki celah yang dapat mengakibatkan anak mengalami stunting. Misalnya memberikan pengasuhan anak kepada orang lain, tidak teratur mencatat tumbuh-kembang anak di posyandu, serta enggan berkonsultasi dengan ahli mengenai pola asuh dan pola makan yang benar bagi ibu dan anak.

Stunting, menurut Ati Nirwanawati, merupakan salah satu kondisi malnutrisi atau kekurangan gizi yang menyebabkan anak mengalami gagal tumbuh. Kondisi itu, menurut dia, tak terkait dengan faktor genetika. "Penyebabnya adalah ibu dan anak yang mengalami kekurangan gizi kronis dan akut dalam jangka waktu lama, dari kehamilan hingga lahir," kata dia, 18 April 2018.

Baca juga:
4 Tips Agar Sarapan jadi Kebiasaan
Tidak Mau Pakaian di Lemari Menumpuk? Coba Sewa Pakaian
Pelatih Fisik Cristiano Ronaldo: Sarapan Bisa Meningkatkan Mood

Menurut Ati, mencegah stunting dapat dimulai dari membiasakan menjalani pola makan seimbang dan gaya hidup sehat sedari dini. "Terutama perempuan yang kelak akan hamil dan menyusui, mesti membiasakan diri menjalaninya sejak mendapatkan menstruasi pertama," kata dia. Pola makan seimbang, menurut Ati, tidak harus mahal dan tidak perlu dengan mengkonsumsi banyak suplemen makanan tambahan.

Jika anak telanjur lahir dengan kondisi stunting, kata dia, hal itu dapat diatasi selama dua tahun masa pertumbuhannya. "Dikejar dengan memberikan ASI eksklusif selama dua tahun, perbaikan gizi bagi ibunya, serta memberikan makanan pendamping ASI yang kaya akan nutrisi setelah bayi tersebut dapat mengkonsumsi makanan padat," kata dia.

Ihwal pola asuh, dokter spesialis anak Conny Tanjung mengungkapkan cara orang tua mengenalkan makanan pada balita dapat menyebabkan anak mengalami stunting. "Stunting merupakan dampak dari kekurangan gizi yang terjadi pada seribu hari pertumbuhan si kecil," kata dia. Misalnya, ketika anak terlambat dikenalkan pada makanan, atau terlalu cepat mengenalkan makanan bertekstur padat kepada anak.

Baca juga:
Menjaga Kesehatan di Usia 40? Lakukan yang Satu Ini
7 Indikator yang Bisa Dijadikan Alasan untuk Putus Cinta
Doyan Makan Kerang, Waspadai 4 Bahaya Ini

Advertising
Advertising

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan kekerdilan ini dapat dicegah. "Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahannya, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih," kata dia. Nila menjelaskan pola asuh yang kurang baik kerap berujung pada praktek pemberian makan bagi bayi dan balita yang keliru.

Hal tersebut, menurut dia, terkait erat dengan pengetahuan keluarga mengenai kesehatan gizi dari kebiasaan sehari-hari. "Karena itu, edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku untuk meningkatkan kesehatan gizi ibu, anak, dan seluruh keluarganya," kata dia.

KORAN TEMPO

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

1 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

3 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

3 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

3 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

5 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

5 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

5 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya