Puasa Bisa Cegah Kanker Usus Besar, Ini Penjelasan Dokter

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 10 Mei 2019 11:05 WIB

ilustrasi kanker (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Puasa di bulan Ramadan dilakukan untuk ibadah. Tapi ternyata jika dilakukan dengan baik dan benar, puasa juga menjadikan orang lebih sehat. Beberapa jenis penyakit seperti kanker usus bisa dicegah dengan berpuasa.

Baca: 1 dari 3 Pasien Kanker Jalani Pengobatan Alternatif, Risikonya?

Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi dan onkologi medik RSCM-FKUI Wulyo Rajabto mengatakan, kanker usus besar umumnya menyerang orang yang berusia 50 tahun ke atas. Risiko itu terjadi karena orang lanjut usia memiliki sel-sel tubuh yang lebih tua. Sel-sel tersebut lebih mudah bermutasi dibandingkan dengan sel-sel muda.

“Kalau gampang bermutasi, dia akan mudah menjadi sel kanker. Itu tidak bisa diubah,” kata dokter yang berpraktik di Mayapada Hospital Jakarta Selatan ini pada Kamis, 9 Mei 2019, di Jakarta.

Ketika berpuasa, orang tidak makan dan minum selama 12 hingga 14 jam. Saat itu sel-sel di saluran cerna akan beristirahat. Sel-sel yang sudah tua pun akan tereliminasi dan muncul sel-sel baru yang lebih muda. “Penggantian sel-sel muda ini bisa mencegah kanker,” ujar Wulyo.

Ditambah lagi, ketika berpuasa Ramadan asupan makanan yang bersifat oksidan dan karsinogen atau merangsang pertumbuhan sel kanker, jadi berkurang. “Antioksidan dalam tubuh cukup untuk menetralkan oksidan yang berasal dari makanan kurang baik,” kata dia.

Makanan yang dapat memicu kanker menurut Wulyo antara lain yang diolah dengan cara dibakar dan suhu tinggi, daging olahan, dan daging merah.

Baca: Imunoterapi jadi Harapan Baru untuk Pengobatan Kanker Paru-paru

Untuk mendapatkan manfaat lebih berpuasa, Wulyo juga menyarankan agar mengatur pola makan. Saat berbuka, misalnya, jangan langsung makan besar dalam jumlah banyak. Minumlah beberapa teguk air putih lalu dilanjutkan dengan makanan manis. Setelah itu, istirahat beberapa menit untuk beribadah, lalu makan besar.

“Jadi makan sedikit-sedikit dulu baru makan besar, supaya sel-sel lambung tidak kaget,” ujar dia.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

7 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

8 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

9 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

9 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

14 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya