Pasien Kanker Tunda Kemoterapi karena Bajakah, Begini Kata Pakar

Rabu, 21 Agustus 2019 20:51 WIB

Dua orang siswa asal SMAN 2 Palangkaraya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, berhasil menemukan obat kanker dari tumbuhan kayu bajakah tunggal asal Kalimantan Tengah. Kredit: Tempo/Karana WW

TEMPO.CO, Jakarta - Akar bajakah yang disebut ampuh untuk menyembuhkan kanker sedang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Indonesia. Apalagi setelah presentasi dua siswi SMA Negeri 2 Palangka Raya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharan, dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, dan berhasil membawa pulang medali emas.

Spesialis gastroenterologi dan dekan FKUI, Ari Fahrial Syam, lantas mengapresiasi hal ini. Meski demikian, kecenderungan masyarakat untuk langsung mempercayainya sangat disayangkan sebab penelitian lebih lanjut tetap harus dilakukan sebagai bentuk pembuktian.

“Saya sangat mengapresiasi apa yang ditemukan kedua siswa ini. Tapi penelitian lebih lanjut harus dilakukan. Karena ini baru diuji pada binatang atau praklinik. Mahasiswa S3 saya saja membutuhkan waktu empat tahun sampai benar-benar berhasil,” katanya saat ditemui dalam acara Media Gathering kedokteRAN 2019 di Jakarta pada 21 Agustus 2019.

Beberapa aksi dari pasien kanker yang salah kaprah akibat penemuan ini pun berupa penundaan jadwal kemoterapi dan operasi. Meski hal ini tidak dialami langsung, tapi dari beberapa rekan dokter, Ari pun sangat prihatin karena hal ini akan sangat membahayakan pasien.

“Untuk mereka yang berada pada stadium tiga dan empat, kalau menunda kemoterapi dan operasi karena obat herbal yang belum jelas ini, akan mengakibatkan risiko kematian yang lebih tinggi karena sel-sel kanker akan bermetastase (menyebar) lebih cepat setelah melewatkan rangkaian pengobatan pasti dari ahli,” katanya.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu, Ari pun menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyerap informasi. Walaupun memang benar, mengikuti apa yang disarankan dokter dan ahli adalah hal utama. Berhubungan dengan obat herbal pula, menjadikannya bahan sampingan juga harus dilakukan.

“Mau herbal tidak apa, tapi mendengarkan dokter dengan segala perawatannya adalah suatu hal yang paling utama. Apalagi rekan saya yang ahli herbal juga mengatakan bahwa ada jenis akar bajakah yang berbahaya. Ini menjadi hal yang patut diwaspadai juga kan?” katanya.

Berita terkait

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

23 jam lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

2 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

4 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

5 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

12 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

13 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

16 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

17 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

19 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

23 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya