Jinten Hitam Potensial Jadi Obat untuk Pasien HIV

Senin, 9 Desember 2019 05:45 WIB

Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Jinten hitam atau black cumin (Nigella sativa) yang masuk dalam kelompok imunostimulan fitogenik diyakini dapat membantu pembentukan sistem kekebalan tubuh. Banyaknya kandungan senyawa kimiawi dalam biji jinten hitam ini menjadikannya memiliki banyak khasiat dalam dunia pengobatan herbal. Biji jinten hitam mengandung lebih dari seratus senyawa kimiawi yang bersifat terapeutik, seperti asam organik, asam lemak, asam amino, moisture, abu melanthigenin, dan melanthin resembling helleborine.

Kandungan lain dalam jinten hitam adalah sembilan asam amino esensial, arginine, serat kasar, protein, besi, kalsium, niasin, potasium, selenium, seng, dan minyak atsiri dari minyak volatile yang mudah menguap. Jinten hitam pun mengandung Omega 3, Omega 6, Omega 9, sapion yang mirip kortikosteroid, saponin sebagai antiracun, dan sterol sebagai sintesis dan bioaktivitas hormon. Ada pula multivitamin, seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin C, dan vitamin E.

Dikutip dari Antara, dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar, Dito Anurogo, mengatakan jinten hitam berpotensi sebagai agen terapeutik yang dapat mengendalikan infeksi HIV secara efektif. Menurut dia, potensi ini telah terbukti pada pasien HIV dewasa yang mengalami pemulihan sempurna dan sero-reversion setelah terapi dengan jinten hitam concoction sebanyak 10 mililiter, dua kali sehari, selama enam bulan. “Efek samping dan efektivitas obat dievaluasi setiap hari,” kata dia, Senin lalu.

Thymoquinone—unsur pokok jinten hitam—merupakan quinine yang aktif secara farmakologis. Kandungan ini memiliki efek analgesik (pereda nyeri), antiradang, dan antitumor. Ekstrak alkoholik jinten hitam menunjukkan aktivitas sitotoksik dan dijumpai efektif melawan kanker serta menghambat sel-sel kanker dan perkembangan sel-sel endotel secara in vitro. Thymoquinone merupakan antioksidan yang mencegah terjadinya membrane lipid peroxidation di berbagai jaringan.

Dito menjelaskan mekanismenya berkaitan dengan penghambatan generasi eicosanoid bernama thromboxane B2 dan leukotrienes B4 (dengan menghambat enzim cyclooxygenase dan 5-lipooxygenase berturut-turut) serta membran lipid peroxidation. Secara umum, kata dia, jinten hitam dapat dikonsumsi dalam keadaan perut kosong minimal 30 menit sebelum makan atau dua jam seusai makan bagi penderita maag. Untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, cukup 1 gram jinten hitam setiap hari selama satu bulan.

Setelah mengkonsumsi jinten hitam, Dito mengungkapkan, akan muncul beberapa reaksi tubuh pada beberapa orang. Menurut dia, reaksi itu sebagai tanda pembuangan racun tubuh yang berlangsung 2-3 hari. Solusinya cukup memperbanyak minum air putih dan menurunkan dosis. “Melihat potensinya, jinten hitam berpeluang dikembangkan menjadi obat pencegah kanker, antivirus, penakluk HIV-AIDS, sekaligus penyakit lainnya.”

ANWAR SISWADI | KORAN TEMPO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

27 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

20 Februari 2024

Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit menular yang disebabkan oleh hubungan seksual, seperti HIV atau Infeksi Menular Seksual,

Baca Selengkapnya

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Tangerang Selatan Tetapkan Target Nol Kasus HIV/AIDS 2030

6 Desember 2023

Tangerang Selatan Tetapkan Target Nol Kasus HIV/AIDS 2030

Pemerintah Kota Tangerang Selatan menargetkan wilayahnya nol kasus HIV/AIDS pada 2030. Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya

Anak Terinfeksi HIV, 90 Persen Transmisi dari Ibu

6 Desember 2023

Anak Terinfeksi HIV, 90 Persen Transmisi dari Ibu

Meski persentasenya hanya 3 persen, pakar mengatakan jumlah anak dengan HIV mencapai sekitar 15 ribu, 90 persen transmisi infeksi dari ibu ke bayi.

Baca Selengkapnya

7 Peringatan Awal Tubuh Terinfeksi HIV

3 Desember 2023

7 Peringatan Awal Tubuh Terinfeksi HIV

Berikut gejala yang harus diwaspadai mungkin Anda terinfeksi HIV dan mungkin disangka hanya flu biasa.

Baca Selengkapnya

Pahami Gejala HIV/AIDS Melalui Fase Infeksi Sebelum Berkembang Menjadi AIDS

2 Desember 2023

Pahami Gejala HIV/AIDS Melalui Fase Infeksi Sebelum Berkembang Menjadi AIDS

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Tahap paling lanjut dari penyakit ini disebut AIDS.

Baca Selengkapnya

Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

2 Desember 2023

Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

Memperingati Hari AIDS Sedunia, kenali kembali penyebab penularan virus HIV/AIDS ini dan hal apa saja yang tidak menularkannya.

Baca Selengkapnya

10 Selebritas Meninggal Akibat HIV/AIDS Termasuk Freddie Mercury dan Tommy Morrison

2 Desember 2023

10 Selebritas Meninggal Akibat HIV/AIDS Termasuk Freddie Mercury dan Tommy Morrison

HIV/AIDS menyerang 10 selebritas dunia ini antara lain vokalis Queen Freddie Mercury, petinju Tommy Morrison dan aktor Rock Hudson.

Baca Selengkapnya

Hari AIDS Sedunia 2023 Usung Tema: End Inequalities. End AIDS. End Pandemic

2 Desember 2023

Hari AIDS Sedunia 2023 Usung Tema: End Inequalities. End AIDS. End Pandemic

1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Kenali bagaimana kisah awalnya peringatan ini dicanangkan.

Baca Selengkapnya