Psikolog: Psikosomatik Wajar saat Wabah Virus Corona

Reporter

Antara

Selasa, 31 Maret 2020 20:00 WIB

Ilustrasi batuk. health24.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang mengalami psikosomatik di tengah wabah virus corona. Psikolog Dompet Dhuafa, Maya Sita, mengatakan wajar bila masyarakat mengalami psikosomatik, yaitu gangguan kesehatan fisik akibat tekanan secara psikologis, di tengah wabah COVID-19 yang menelan semakin banyak korban jiwa di Indonesia.

"Wajar hal ini mendatangkan kecemasan," katanya.

Ia mengatakan di tengah wabah virus corona yang telah menjangkiti banyak orang di Indonesia, bahkan menjadi ancaman di seluruh dunia, wajar masyarakat mengalami kecemasan dan khawatir. Tekanan psikologis tersebut dapat lebih lanjut mempengaruhi kondisi fisik dan berdampak terhadap penurunan imunitas.

Dalam kondisi tersebut, seseorang dapat merasa seolah kurang sehat dan gejala yang muncul dapat menyerupai gejala sakit yang dikhawatirkan, seperti flu, batuk, demam, mual, sakit kepala, dan lain-lain. Manusia secara alami akan memberikan respons pada saat menghadapi tekanan atau situasi yang tidak nyaman dan mengancam.

"Responsnya bisa berupa lari atau lawan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Respons tersebut muncul untuk mengembalikan rasa aman dan dalam memberikan respons tersebut pikiran dan tubuh akan saling terkoneksi.

"Sesuatu yang mengancam membuat emosi menjadi tertekan dan secara biologis produksi adrenalin akan meningkat," katanya.

Dalam kondisi seperti itu, jantung akan berdebar-debar, timbul rasa pusing, demam, alergi, dan batuk-batuk, yang tampilan reaksinya secara fisik dapat menyerupai gejala COVID-19. Padahal, sumber awal dari respons fisik yang ditampilkan berasal dari kekhawatiran berlebih.

"Saat kesehatan fisik terganggu dengan penyebab karena adanya gangguan pada kondisi mental atau psikis itulah yang kita sebut sebagai psikosomatis," katanya.

Di tengah ketidakpastian kapan wabah akan berakhir dan banyaknya informasi negatif yang mudah tersebar dan diakses, maka kekhawatiran mudah muncul sehingga gangguan psikosomatik dapat dialami oleh banyak orang. Karena sumber psikosomatik adalah kondisi emosi yang tidak stabil, maka untuk membedakannya dengan gejala sakit akibat penyakit adalah pada gejala awal yang muncul dan durasi waktunya.

Pada sakit yang disebabkan oleh gangguan psikosomatik diawali dengan adanya rasa cemas yang berlebih dalam waktu yang lama. Rasa cemas dan gejala sakit yang menyertai itu akan hilang dengan sendirinya saat ancaman berakhir.

Namun, jika sakit terus berlanjut meski ancaman sudah tidak ada, kondisi tersebut dapat disebabkan oleh gejala sakit yang karena penyakit. Pada situasi tersebut, seseorang yang mengalami gejala sakit itu dapat memeriksakan diri ke dokter untuk ditangani secara medis.

Berita terkait

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

20 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

12 hari lalu

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

16 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

17 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

26 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

41 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

42 hari lalu

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku

Baca Selengkapnya

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

43 hari lalu

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

47 hari lalu

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya