Covid-19 Berdampak pada Otak, Seperti apa?

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 23 Mei 2021 20:30 WIB

Ilustrasi otak. medicalnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian terbaru menemukan pasien Covid-19 dengan terapi oksigen mengalami penurunan volume grey matter atau materi abu-abu di lobus frontal otak. Penelitian awal ini dilakukan untuk melihat jumlah materi abu-abu di lapisan luar atau korteks otak pasien.

Bagaimana Covid-19 bisa menyebabkan penurunan volume grey matter di otak? Ilmuwan dari Universitas Negeri Georgia di Atlanta, Amerika Serikat, menganalisis hasil pindai CT pasien yang menjalani evaluasi gejala neurologis di satu rumah sakit wilayah Brescia, Italia. Namun, tidak semua pasien Covid-19 mengalami penurunan volume grey matter di otak.

Penelitian itu melibatkan 120 pasien, 58 orang menderita infeksi virus corona, sedangkan 62 orang lainnya tidak. Tim lalu mencocokkan kedua kelompok berdasarkan usia, jenis kelamin, dan penyakit lain. Hasilnya, para peneliti tidak menemukan perbedaan signifikan dalam volume grey matter di otak antara kedua kelompok. Namun, mereka menemukan perbedaan di antara pasien Covid-19 yang mendapatkan terapi oksigen.

Pasien Covid-19 yang membutuhkan terapi oksigen mengalami penurunan volume materi abu-abu di lobus frontal dibandingkan yang tidak mendapat perawatan tersebut. Volume grey matter di otak juga ditemukan lebih rendah di daerah frontal pada pasien Covid-19 yang mengalami demam.

Materi abu-abu yang lebih rendah di wilayah otak ini dikaitkan dengan tingkat kecacatan yang lebih tinggi di antara pasien Covid-19, bahkan hingga enam bulan pascakeluar dari rumah sakit.

Advertising
Advertising

Menurut dokter Devia Irine Putri, penyebab penurunan grey matter pada pasien Covid-19 bisa saja disebabkan infeksi yang dialami pasien. Infeksi secara tidak langsung dapat merusak daerah otak yang teridentifikasi karena demam atau kekurangan oksigen.

“Dari laporan yang ada, penurunan volume grey matter diduga karena infeksi yang secara tidak langsung merusak bagian otak tertentu maupun karena kondisi kurangnya suplai oksigen,” katanya.

Mengapa penurunan volume grey matter di otak menjadi sorotan peneliti? Mengutip Livescience, sistem saraf pusat terdiri dari dua jenis jaringan, yaitu materi abu-abu (grey matter) dan materi putih (white matter). Materi putih berperan dalam membawa impuls dari dan ke materi abu-abu sementara grey matter berfungsi untuk memproses informasi.

Menurut Devia, grey matter di otak adalah bagian dalam susunan saraf yang terdiri dari banyak sel saraf dan akson yang tidak bermielin. Akson yang tidak bermielin artinya tidak ditutupi oleh protein lemak berwarna keputihan yang disebut mielin.

Selain akson, di materi abu-abu juga ditemukan sel glial (astroglia dan oligodendrosit) dan kapiler. Sel glial memberikan nutrisi dan energi ke neuron, yaitu unit kerja sistem saraf pusat yang berfungsi sebagai penghantar informasi berupa rangsangan atau impuls. Sel glial juga bekerja untuk membantu mengangkut glukosa ke otak dan membersihkan otak dari bahan kimia berlebih.

Karena sel akson pada grey matter tidak dikelilingi oleh mielin putih, mereka mengambil warna keabu-abuan alami dari sel neuron dan sel glial. Pada manusia hidup, grey matter di otak akan terlihat berwarna kecoklatan atau kemerahan karena sistem saraf punya banyak sekali pembuluh darah kecil yang disebut kapiler. Menurut Devia, penurunan volume grey matter di otak telah terbukti terlibat dalam gangguan suasana hati, seperti skizofrenia.

"Bisa berhubungan ke penyakit Alzheimer atau daya ingat, bisa juga mengarah ke gangguan mood, depresi, dan skizofrenia,” ucapnya.

Namun, penelitian tentang penurunan volume grey matter di otak ini masih sangat terbatas. Jumlah sukarelawan yang diteliti juga masih sangat minim. Oleh karena itu, belum dapat disimpulkan semua pasien Covid-19 yang demam atau mendapat terapi oksigen akan mengalami penurunan volume grey matter di otak. Jadi, masih dibutuhkan penelitian yang lebih banyak untuk menarik kesimpulan efek Covid-19 pada otak tersebut.

Baca juga: Percepat Pemulihan Pasien Covid-19 dengan Aneka Jus Berikut

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

7 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

9 jam lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

1 hari lalu

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

Kesemutan yang kronis mungkin merupakan tanda kerusakan saraf.

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

1 hari lalu

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

1 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

2 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

4 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

6 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

6 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

6 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya