Anak-Anak Tak Termasuk Daftar Prioritas Vaksinasi Covid-19, Mengapa?

Reporter

Tempo.co

Senin, 31 Mei 2021 08:35 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

TEMPO.CO, Jakarta - Program vaksinasi Covid-19 terus digencarkan oleh pemerintah. Vaksinasi telah dilakukan mulai awal tahun 2021. Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa vaksin memang tak sepenuhnya membuat penerimanya kebal dari Covid-19. Namun, vaksinasi akan mengurangi dampak yang timbul apabila tertular. Vaksin bekerja dengan cara menstimulasi kekebalan spesifik dalam tubuh.

Prioritas penerima vaksin adalah mereka yang berusia minimal 18 tahun, atau sudah dewasa. Anak-anak tak termasuk dalam daftar prioritas penerima vaksin Covid-19. Mengapa?

Penduduk Indonesia yang berusia di bawah 18 tahun dapat menerima vaksinasi apabila sudah ada data keamanan vaksin yang memadai. Selain itu, juga perlu persetujuan penggunaan pada masa darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Lucia Rizki Andalusia Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari BPOM mengatakan, belum ada informasi terpublikasi mengenai hasil uji klinik vaksin Sinovac untuk kelompok usia 3 hingga 17 tahun.

“Saat ini uji klinik fase I/II dengan melibatkan relawan dengan kelompok usia 3 hingga 17 tahun (anak-anak) sedang berlangsung di Cina, Negara asal produsen Vaksin Sinovac,” katanya pada 25 Maret lalu, di Jakarta.

Advertising
Advertising

Lucia menambahkan, apabila uji klinik fase I/II sudah rampung, maka akan dilanjutkan ke uji klinik fase III. Uji ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). WHO telah menginformasikan sejumlah persyaratan sebelum akhirnya produk vaksin mendapat izin untuk digunakan secara darurat.

Kementerian Kesehatan hingga kini masih menunggu rekomendasi vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak dari sejumlah lembaga terkait.

Sebelumnya, Gang Zeng yang merupakan Direktur Medis Sinovac dalam siaran pers menjelaskan uji klinis tahap awal dan menengah dari 550 lebih subjek menunjukkan bahwa vaksin tersebut akan memicu respons kekebalan. Dua penerima vaksin usia tiga tahun dan enam tahun mengalami demam tinggi sebagai respons.

Subyek uji coba lainnya mengalami gejala ringan. Hal ini dikatakan Gang Zeng menunjukkan bahwa vaksin Sinovac aman dan akan menghasilkan respons imun yang berpotensi berguna.

Sistem kekebalan tubuh pada anak berbeda dengan sstem kekebalan pada orang dewasa. Kekebalannya bervariasi, tergantung pada usia. Oleh sebab itulah perlu adanya data dan penelitian tambahan sebelum memberikan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak. Misalnya dalam vaksinasi flu. Bayi berusia enam bulan ke atas harus mendapatkan vaksinasi flu setiap tahun, namun beberapa anak berusia enam bulan hingga delapan tahun mungkin memerlukan dua kali lipat dosis untuk perlindungan lebih. Hal ini sebab respons sistem kekebalan akan berbeda pada usia yang berbeda.

ANNISA FEBIOLA

Baca: Mendongkrak Target Vaksinasi Covid-19 DKI Jakarta

Berita terkait

Kasus Resto Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Teten Masduki Usul Lembaga Konsumen Mengawasi

40 menit lalu

Kasus Resto Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Teten Masduki Usul Lembaga Konsumen Mengawasi

Menteri Koperasi Teten Masduki mengusulkan supaya ada lembaga konsumen yang melakukan pengawasan. Buntut kasus resto Sec Bowl yang mencuci alat masak

Baca Selengkapnya

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

10 jam lalu

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

UNICEF memperingatkan dampak negatif dari eskalasi ketegangan antara Israel dan Lebanon terhadap anak-anak.

Baca Selengkapnya

Tren Meracik Skincare Sendiri tanpa Kompetensi, BPOM Sebut 4 Bahayanya

20 jam lalu

Tren Meracik Skincare Sendiri tanpa Kompetensi, BPOM Sebut 4 Bahayanya

BPOM menjelaskan empat bahaya meracik skincare sendiri tanpa kompetensi yang cukup dan hanya mengikuti beauty influencer.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

20 jam lalu

Kenali Gejala dan Penyebab Mpox atau Cacar Monyet

Cacar monyet monkeypox (Mpox) salah satu penyakit yang disebabkan infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan penyakit cacar. Apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

20 jam lalu

Waspada Mpox: Kasus Ditemukan di Filipina dan Malaysia, Negara Mana Lagi yang Terpapar?

Pada Agustus 2024, beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk di Swedia, Filipina, dan Thailand, melaporkan peningkatan kasus Mpox atau cacar monyet.

Baca Selengkapnya

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

2 hari lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

3 hari lalu

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

Sekitar 560 ribu anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Batal Bahas RUU Pengawasan Obat dan Makanan

3 hari lalu

Pemerintah Batal Bahas RUU Pengawasan Obat dan Makanan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah dan DPR tidak akan melanjutkan pembahasan RUU Pengawasan Obat dan Makanan.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Orang Sering Sakit

4 hari lalu

6 Penyebab Orang Sering Sakit

Berikut beberapa penyebab utama orang sering sakit, termasuk tertular dari anak dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

4 hari lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya