Ini Bahaya Minuman Berkarbonasi jika Rutin Dikonsumsi

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 17 Juni 2021 13:21 WIB

Ilustrasi minuman bersoda (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Gesture Cristiano Ronaldo memindahkan botol minuman berkarbonasi saat siaran pres Euro 2020 di Budapest menjadi bukti bahwa mesin gol dari kesebelasan Juventus tersebut sangat memprioritaskan kesehatannya.

Seperti yang diketahui, jenis minuman berkarbonasi memiliki kandungan soda dengan campuran gula, asam sitrat, pemanis buatan seperti sirup jagung fruktosa dan kandungan lainnya. Dengan kandungan yang seperti itu, tentu memiliki dampak yang dapat menyerang kesehatan tubuh.

Dikutip dari Jurnal Circulation oleh Tufts University, minuman manis bertanggung jawab atas 45 ribu kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, 133 ribu kematian akibat diabetes, serta 6.450 akibat kanker.

Bagaimana penjelasan dampak negatif jika rutin mengonsumsi minuman berkarbonasi lebih lanjut, berikut pemaparannya:

1. Merusak gigi

Advertising
Advertising

Kandungan seperti asam dan gula yang tinggi pada minuman berkarbonasi menjadi alasan mengapa minuman ini dapat merusak gigi.

Kandungan gula yang tinggi meningkatkan risiko gigi berlubang, juga karena asam jadi penyebab penurunan jaringan gigi termasuk dentin dan enamel. Sehingga, gigi akan menjadi cepat rapuh.

2. Memicu Kenaikan Berat Badan

Kandungan gulanya yang banyak menjadi penuebab minuman berkarbonasi dilarang World Health Organization (WHO) untuk rutin dikonsumsi. Hal ini pula menjadi penyumbang peningakatan risiko obesitas.

3. Pengeroposan tulang

Kandungan bahan buatan seperti asam fosfat pada minuman berkarbonasi mengganggu penyerapan kalsium, yang dapat menyebabkan hilangnya kepadatan mineral tulang. Sehingga risiko penyakit seperti ostereoporosis semakin tinggi jika rutin mengonsumsi minuman bersoda.

4. Meningkatkan risiko kanker

Memang ada banyak faktor ynag dapat memicu risiko penyakit kanker, namun diketahui konsumsi minuman berkarbonasi semking meningkatkan risiko kanker.

Seperti yang dikeathui, minuman berkarbonasi mengandung pewarna karamel. Bahan utaman pewarna caramel ini sendiri didaprkan dari senyawa amonium.

Bahan kimia yang digunakan selama proses pembuatan seperti gula, senyawa amonium, dan sulfit membentuk 4-methylimidazole dan 2-methylimidazole terbukti menginduksi pertumbuhan kanker pada manusia termasuk kanker hati dan paru-paru.

TIKA AYU

Baca: Tahu Bedanya Minuman Berkarbonasi dan Bersoda?

Berita terkait

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

11 jam lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Al Hilal Juarai Liga Arab Saudi, Cristiano Ronaldo dan Al Nassr Masih Berpeluang Raih Trofi Lain

2 hari lalu

Al Hilal Juarai Liga Arab Saudi, Cristiano Ronaldo dan Al Nassr Masih Berpeluang Raih Trofi Lain

Al Hilal berhasil menjuara Liga Arab Saudi (Saydi Pro League) setelah menang 4-1 atas Al Hazm. Ronaldo dan Al Nassr masih berpeluang raih trofi.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

2 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

3 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

10 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

11 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

11 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

11 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

11 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo

12 hari lalu

Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo

Menpora RI Dito Ariotedjo membahas kerja sama olahraga dengan klub sepak bola Arab Saudi yang diperkuat Cristiano Ronaldo, Al Nassr.

Baca Selengkapnya