Penyakit Meningitis Merusak Otak, Gejala Leher Kaku Salah Satunya, Ini Vaksinnya

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Juli 2021 09:16 WIB

ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit meningitis merupakan penyakit yang sering menyerang bayi dan anak-anak. Kemudian, penyakit ini juga cenderung menyerang remaja berumur 15 hingga 19 tahun. Penyakit ini disebabkan karena gaya hidup manusia seperti merokok dan lainnya.

Berdasarkan World Health Organization (WHO), penyakit ini merupakan infeksi serius pada lapisan tipis yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Sebenarnya terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan meningitis seperti bakteri, jamur, maupun virus. Namun, pada umumnya, meningitis disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria meningitis (Nm, meningococcus). Bakteri ini menyerang membran otak yang dapat menyebabkan kerusakan parah hingga 50 persen jika tidak ditangani dan diobati.

Penularan penyakit ini berasal dari manusia ke manusia. Penularannya bisa dari droplet atau percikan penderita yang masuk ke dalam tubuh manusia. Berarti, penularan ini dapat terjadi jika manusia lain memiliki kontak dekat dan berkepanjangan dengan penderita meningitis, seperti bersin, batuk, berciuman, bahkan berada dalam jarak yang dekat. Jika manusia sudah terpapar bakteri ini, bakteri ini akan dibawa ke tenggorokan dan menyebar melalui aliran darah menuju otak.

Menurut WHO, manusia yang telah terpapar akan mengalami masa inkubasi selama empat hingga sepuluh hari. Namun menurut peneliti di Oxford, penyakit ini dapat berkembang dengan pesat dan dapat membunuh seseorang dalam hitungan jam.

Kemudian, gejala yang akan dialami penderita meningitis seperti leher kaku, demam tinggi, kebingungan, sakit kepala, muntah, dan terlalu peka dengan cahaya. Pada kasus yang lebih parah, yaitu Meningococcal septicaemia, gejala yang akan dialami seperti ruam pada kulit, nyeri pada sendi, serta kolaps karena anggota badan syok. Kasus ini dapat menyebabkan amputasi pada anggota tubuh.

Advertising
Advertising

Bayi juga dapat terpapar meningitis dengan gejala ubun-ubun menonjol atau tegang serta penampilan ragdoll. Selain itu, teriakan bernada tinggi pada bayi dan sulit dibangunkan. Walaupun pada bayi berumur kurang dari tiga bulan biasanya tidak mengalami demam.

Untuk menghindari penyakit ini, manusia dapat melakukan vaksin. Vaksin untuk meningitis sebenarnya sudah ada sejak 40 tahun. Namun vaksin ini terus mengalami perkembangan. Hingga saat ini, terdapat tiga jenis vaksin yang beredar di pasaran, yaitu

Pertama, Vaksin Polisakarida (polysaccharide vaccines). Vaksin ini aman dan efektif bagi anak-anak hingga orang dewasa. Namun, vaksin ini tidak dapat bekerja dengan efektif untuk anak bayi. Selain itu, vaksin ini hanya bertahan sebentar di dalam tubuh. Sebab, memang tujuan dari vaksin ini adalah mengontrol epidemi.

Kedua, Vaksin Konjugasi (conjugate vaccines). Vaksin ini memberikan kekebalan tubuh yang dapat bertahan lama. Selain itu, vaksin ini juga mampu meredam penyebaran virus. Vaksin ini efektif bagi anak berumur kurang dari dua tahun. Vaksin ini memiliki tiga tipe formula yaitu vaksin monovalen, tetravalen, dan kombinasi.

Ketiga, vaksin yang berbasis dari protein untuk melawan penyakit meningitis.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca: Mitos dan fakta Meningitis, Penyakit yang Diderita Glenn Fredly

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

4 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

2 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

2 hari lalu

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

Apapun olahan telur, ada baiknya untuk memahami kandungan nutrisinya. Sebelum membeli, berikut fakta manfaat telur dan nutrisinya.

Baca Selengkapnya

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

3 hari lalu

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

Anggota DPRD Provinsi Dapil Sumatera Utara 9, Satika Simamora, menjenguk beberapa warganya.

Baca Selengkapnya

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

5 hari lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

5 hari lalu

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

6 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

8 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

8 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya