3 Pemicu Penyakit Paru-paru, Semua Ada di Sekitar Kita

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 25 September 2021 17:46 WIB

Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Paru, Feni Fitriani Taufik mengatakan ada tiga penyebab utama panyakit paru, yakni polusi udara, rokok, dan pandemi Covid-19. Tiga pemicu penyakit paru-paru tersebut ada di sekitar kita.

"Ketiganya tidak boleh dianggap remeh karena berbahaya untuk kesehatan," kata Feni dalam webinar memperingati Hari Paru Sedunia yang diadakan Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) bersama Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pada Kamis, 23 September 2021.

Soal polusi udara, Feni menjelaskan terdapat partikel berukuran 2,5 mikrometer yang bisa masuk ke dalam sistem pernapasan hingga sistem peredaran darah. Partikulat sekecil ini ukurannya setara dengan sehelai rambut yang diperkecil hingga 24 kali.

Jika masuk ke dalam sistem peredaran darah dan tertambat pada organ tubuh tertentu, tentu kondisi tersebut akan mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Partikulat itu dapat memicu berbagai penyakit berat, seperti stroke, penyakit jantung, hingga reaksi inflamasi.

Untuk jangka pendek, efek dari polusi udara dapat meningkatkan gangguan pada jantung, infeksi saluran napas, asma, dan penyakit lainnya. Dalam jangka panjang, akumulasi partikulat dan unsur berbahaya lainnya yang masuk ke dalam tubuh mengakibatkan penurunan fungsi paru dan meningkatkan berbagai risiko penyakit, termasuk kanker.

Ilustrasi dilarang merokok. TEMPO/Subekti

Advertising
Advertising

Sementara untuk dampak merokok, Fani mengatakan efeknya akan terasa baik jangka pendek dan jangka panjang. Mengenai akibat jangka panjang, seorang yang merokok selama sepuluh sampai 20 tahun berpotensi mengidap gangguan jantung, gagal ginjal, hipertensi, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), asma, diabetes, kanker, hingga stroke.

Dalam kondisi pandemi Covid-19, para perokok aktif berisiko terinfeksi lebih berat. "Orang yang sudah merokok bertahun-tahun pasti sistem imunitasnya terganggu," kata Feni. Kemudian, orang yang merokok memiliki reseptor angiotensin-converting enzyme-2 (ACE2) yang menjadi tempat menempelnya virus corona.

"Reseptor ini jumlahnya banyak sehingga banyak pula tempat bagi virus untuk menempel dalam tubuh," ujarnya. Kebiasaan merokok dengan memegang batang rokok dekat mulut, sehingga mendekatkan tangan yang belum tentu bersih ke hidung dan mulut tanpa masker, juga meningkatkan risiko terpapar Covid-19.

LAURENSIA FAYOLA

#pakaimasker #jagajarak #cucitangandengansabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19

Baca juga:

5 Vaksin yang Membantu Mencegah Infeksi Paru-paru, Bukan Cuma Vaksin Covid-19

Berita terkait

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

56 menit lalu

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Ada sejumlah mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya keliru. Dokter jantung menjelaskan faktanya.

Baca Selengkapnya

Dokter: Pasien Penyakit Jantung Tak Disarankan Olahraga Malam

1 jam lalu

Dokter: Pasien Penyakit Jantung Tak Disarankan Olahraga Malam

Dokter menyarankan penderita jantung tidak olahraga malam, karena kerja jantung jadi lebih berat

Baca Selengkapnya

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

1 jam lalu

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

Orang yang berolahraga harus memperhatikan denyut nadi agar terhindar dari serangan jantung mendadak. Berikut rumusnya.

Baca Selengkapnya

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

4 jam lalu

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

sejumlah ciri fisik yang perlu diwaspadai seseorang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak saat beraktivitas berat seperti olahraga.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

6 jam lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

18 jam lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

1 hari lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

1 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

2 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

Epy Kusnandar ditangkap polisi lantaran terlibat penyalahgunaan narkoba jenis ganja. Jenis narkoba ini berbahaya dan merusak tubuh.

Baca Selengkapnya