Ilustrasi berolahraga dengan sepeda statis. Pixabay.com
TEMPO.CO, Jakarta - Jantung adalah organ tubuh yang bekerja tanpa henti sejak kita berada di dalam kandungan. Apapun aktivitasnya -tidur, makan, berjalan, berlari, bahkan saat tubuh diam sekalipun, jantung terus berdetak memompa darah ke seluruh tubuh.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Primaya Hospital Bekasi Barat, Fachmi Ahmad mengatakan, dengan fungsi jantung yang begitu vital, maka kita harus membantu kerjanya agar lebih baik. Caranya, dengan menerapkan gaya hidup sehat.
"Sering kali kita tidak menyadari kalau pola hidup yang dijalankan selama ini berpotensi menimbulkan penyakit jantung," kata Fachmi dalam diskusi daring bertema Hari Jantung Sedunia pada Rabu, 29 September 2021. Berikut gaya hidup yang berpotensi memicu penyakit jantung:
Kurang beraktivitas fisik Kurang beraktivitas fisik, terutama olahraga. Jarang beraktivitas fisik akan meningkatkan faktor risiko penyakit jantung, seperti kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi.
Makan makanan tidak sehat Kandungan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dalam makanan akan mengakibatkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah. Terlalu banyak garam atau sodium bisa meningkatkan tekanan darah.
Fachmi Ahmad menjelaskan, makanan dan minuman yang berpotensi menimbulkan penyakit jantung adalah makanan dan minuman yang banyak mengandung gula, garam, lemak, dan karbohidrat olahan yang tidak baik bagi jantung. Bila terlalu banyak, bahan pangan tersebut bisa mengganggu kerja jantung dan pembuluh darah.
Makanan yang diolah dengan cara digoreng menggunakan minyak dan makanan cepat saji juga meningkatkan risiko penyakit jantung. "Makan dan minuman yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan jantung adalah yang mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6, serat, antioksidan, potasium, dan fitosterol," kata Fachmi. Zat-zat tersebut bisa menurunkan kadar kolesterol, menjaga elastisitas pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mencegah penumpukan plak yang dapat menyumbat pembuluh darah.
Merokok Rokok mengandung tar, karbon monoksida, dan nikotin yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Terlalu banyak minum alkohol Alkohol bisa membuat kadar trigliserida atau zat lemak dalam darah melonjak hingga menyebabkan penyakit jantung.
Kurang istirahat Tubuh perlu istirahat untuk memulihkan diri sehingga semua organ, termasuk jantung, dapat kembali bekerja secara normal. Kurang istirahat juga bisa memicu stres yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung.