Saraf Terjepit, Risiko, Gejala, Cara Pencegahan

Reporter

Bisnis.com

Senin, 8 November 2021 10:37 WIB

FPC. Saraf Terjepit. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut Mayo Clinic, saraf terjepit terjadi ketika terlalu banyak tekanan pada saraf oleh jaringan di sekitar, seperti tulang, tulang rawan, otot atau tendon. Tekanan ini mengganggu fungsi saraf, menyebabkan rasa sakit, kesemutan, mati rasa, atau kelemahan.

Saraf terjepit dapat terjadi di sejumlah tempat di tubuh. Cakram di tulang belakang bagian bawah, misalnya, dapat memberi tekanan pada akar saraf, menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke bagian belakang kaki. Demikian juga saraf terjepit di pergelangan tangan dapat menyebabkan rasa sakit dan mati rasa di tangan dan jari (sindrom kanal karpal).

Dengan istirahat dan perawatan konservatif lain, kebanyakan orang pulih dari saraf terjepit dalam beberapa hari atau minggu. Terkadang, pembedahan diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit akibat saraf terjepit. Berikut tanda dan gejala saraf terjepit.

-Mati rasa atau penurunan sensasi di area yang disuplai oleh saraf.
-Rasa sakit yang tajam, sakit atau terbakar, yang dapat menyebar keluar.
-Sensasi kesemutan (paresthesia).
-Kelemahan otot di daerah yang terkena.
-Sering merasa kaki atau tangan mati rasa.

Masalah yang terkait dengan saraf terjepit mungkin lebih buruk saat tertidur. Temui dokter jika tanda dan gejala saraf terjepit berlangsung selama beberapa hari dan tidak berkurang dengan istirahat dan pereda nyeri yang dijual bebas.

Advertising
Advertising

Saraf terjepit terjadi ketika terlalu banyak tekanan (kompresi) diterapkan pada saraf oleh jaringan di sekitar. Ada beberapa kondisi dapat menyebabkan jaringan menekan saraf, termasuk:

-Cedera
-Rheumatoid atau radang sendi pergelangan tangan
-Stres dari pekerjaan yang berulang
-Hobi atau kegiatan olahraga
-Kegemukan

Jika saraf terjepit hanya dalam waktu singkat, biasanya tidak ada kerusakan permanen. Setelah tekanan berkurang, fungsi saraf kembali normal. Namun, jika tekanan berlanjut, nyeri kronis dan kerusakan saraf permanen dapat terjadi.

Sementara itu, faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko saraf terjepit:
Seks
Wanita lebih mungkin mengembangkan sindrom terowongan karpal atau kesemutan di bagian tangan dan lengan. Mungkin karena perempuan memiliki terowongan karpal yang lebih kecil.

Penebalan tulang
Trauma atau kondisi yang menyebabkan penebalan tulang, seperti osteoartritis, dapat menyebabkan taji tulang. Taji tulang dapat mengeraskan tulang belakang serta mempersempit ruang di mana saraf berjalan dan menjepit saraf.

Artritis reumatoid
Peradangan yang disebabkan oleh rheumatoid arthritis dapat menekan saraf, terutama pada persendian.

Penyakit tiroid
Orang dengan penyakit tiroid memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom terowongan karpal.

Faktor risiko lainnya termasuk:
-Diabetes
Orang dengan diabetes berisiko yang lebih tinggi saraf terjepit.

-Terlalu sering gunakan tangan
Pekerjaan atau hobi yang membutuhkan gerakan tangan, pergelangan tangan, atau bahu yang berulang, seperti pekerjaan perakitan, meningkatkan kemungkinan mengalami saraf terjepit.

-Kegemukan
Kelebihan berat badan dapat menambah tekanan pada saraf.

-Kehamilan
Air dan penambahan berat badan yang terkait dengan kehamilan dapat membuat jalur saraf membengkak, menekan saraf.

Istirahat di tempat tidur yang lama
Terlalu lama berbaring dapat meningkatkan risiko kompresi saraf.

Langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah saraf terjepit:
-Pertahankan posisi yang baik, jangan menyilangkan kaki atau berbaring di satu posisi untuk waktu yang lama.

-Latih kekuatan dan fleksibilitas ke dalam program latihan rutin.

-Batasi aktivitas berulang dan sering-seringlah beristirahat saat melakukan aktivitas.

-Pertahankan berat badan yang sehat.

Baca juga: Risiko Saraf Terjepit Antara Lain Aktivitas Seks dan Obesitas

Berita terkait

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

3 hari lalu

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

Kesemutan yang kronis mungkin merupakan tanda kerusakan saraf.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

17 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

24 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

25 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

44 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

52 hari lalu

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.

Baca Selengkapnya

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

52 hari lalu

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.

Baca Selengkapnya

3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

53 hari lalu

3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

54 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Ini Tanda-tanda Lutut Terkena Tumor Metastasis dari Kanker Paru-paru

18 Maret 2024

Ini Tanda-tanda Lutut Terkena Tumor Metastasis dari Kanker Paru-paru

Nyeri lutut juga dapat terjadi akibat komplikasi yang tidak biasa dari kanker paru-paru seperti sindrom neoplastik.

Baca Selengkapnya