Awas Stroke Usia Muda karena Keseringan Main Gawai

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 10 Desember 2021 15:39 WIB

Ilustrasi bermain ponsel / handphone / smartphone /gadget. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak orang menghabiskan waktu di depan layar gawai di masa pandemi Covid-19. Sebuah studi 2021 yang diterbitkan dalam Stroke Journal dari Asosiasi Stroke Amerika menyatakan orang dewasa di bawah 60 tahun dengan paparan waktu layar yang meningkat dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak, lebih rentan terhadap stroke daripada yang aktif secara fisik.

Data dari Organisasi Stroke Dunia (WSO) menyebutkan satu dari empat orang mungkin mengalami serangan stroke dalam hidup. Menurut sebuah studi baru-baru ini dari The Lancet Global Health, kontribusi gangguan neurologis tidak menular di India berlipat ganda menjadi 8,2 persen pada 2019 dari 4,0 persen pada 1990, dengan stroke memimpin grafik. Dr. Ujwal Yeole, konsultan-ahli bedah saraf Rumah Sakit Fortis Kalyan, mengatakan ada hubungan antara peningkatan waktu layar dan stroke.

“Sebuah penelitian di Amerika Serikat menyoroti harapan hidup berkurang hingga 22 menit untuk setiap jam waktu layar digital. Itu membuat orang lebih rentan terhadap stroke dan berbagai penyakit jantung, kanker. Studi lain yang berbasis di Inggris menunjukkan kemungkinan stroke secara signifikan tinggi dengan paparan terus menerus selama dua jam ke layar digital. Lebih dari dua jam dan dalam kasus kecanduan, kemungkinan stroke meningkat 20 persen," paparnya.

Dia menjelaskan, cahaya biru dari layar mengurangi produksi melatonin atau hormon yang dilepaskan pada malam hari yang terkait kontrol siklus tidur-bangun atau ritme sirkadian, yang membuat sulit untuk tidur dan bangun tepat waktu. Menjalankan gaya hidup seperti itu juga membuat orang rentan terhadap penyakit lain, seperti obesitas, diabetes, masalah jantung. Semua masalah ini saling terkait:

-Orang dengan diabetes dua kali lebih mungkin menderita stroke karena pembuluh darah yang rusak mempercepat timbulnya stroke iskemik yang terjadi karena penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah di otak.

Advertising
Advertising

-Kadar LDL atau kolesterol jahat tinggi, memulai penumpukan plak di arteri, yang akhirnya membatasi aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan stroke.

-Hipertensi adalah penyebab sekitar 50 persen stroke iskemik, meningkatkan ancaman stroke hemoragik atau pendarahan otak.

Dokter menyarankan beberapa perubahan gaya hidup:
– Perlu berjalan satu jam setiap hari untuk meniadakan efek buruk dari ketidakaktifan fisik.

– Berolahraga setiap hari selama 30 menit dan tanamkan kebiasaan itu pada anak-anak.

– Batasi waktu layar dan sering-seringlah beristirahat dari pekerjaan.

Baca juga: Awas, Sering Marah Bisa Picu Stroke

Berita terkait

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

3 jam lalu

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

Mama Lauren kondang sebagai peramal, ia meninggal 14 tahun lalu. Apa ramalan terakhirnya?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

6 jam lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

9 jam lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

13 jam lalu

7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

Hari hipertensi sedunia diperingati setiap 17 Mei

Baca Selengkapnya

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

16 jam lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

3 hari lalu

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

6 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

9 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

9 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya