Saran Dokter buat yang Sudah Sembuh dari Kanker Limfoma

Reporter

Antara

Selasa, 15 Februari 2022 19:56 WIB

Ilustrasi Kelenjar Getah Bening. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jenis kanker Limfoma Hodgkin jarang terjadi dan tingkat kesembuhan juga tinggi. Dengan pengobatan yang tepat, paling sedikit delapan dari 10 pasien kanker kelenjar getah bening ini dapat sembuh. Setelah perawatan selesai dan pasien dinyatakan sembuh, penting untuk kontrol berkala ke dokter, kata Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) Yogyakarta, dr. Johan Kurnianda, Sp.PD KHOM.

"Kalau sudah pengobatan, wajib kontrol berkala," kata Johan dalam webinar “Limfoma Hodgkin: dari Tantangan Menuju Harapan”, Selasa, 15 Februari 2022.

Semakin lama, frekuensi kontrol akan semakin jarang. Pada tahun pertama dan kedua setelah pengobatan, pasien dapat diminta kontrol setiap 3-6 bulan. Pada tahun ketiga, pasien bisa datang 1-2 kali dalam setahun. Mulai dari tahun keempat hingga seterusnya, pasien diminta untuk kontrol sekali setahun. Pemeriksaan secara berkala berguna dalam memastikan kondisi pasien sehingga bila ada kekambuhan dokter dapat segera menanganinya.

"Kanker adalah penyakit yang tidak akan hilang sepenuhnya, yang ditangani sewaktu-waktu bisa kambuh. Jadi, kontrolnya harus terus dilakukan," jelasnya.

Konsultasi dengan dokter spesialis hemato-onkologi penting setelah perawatan selesai agar pasien bisa memahami risiko dan masalah kesehatan yang dihadapi. Setelah sembuh, pasien yang sebagian besar berada pada rentang usia produktif dapat berkonsultasi soal isu terkait kesuburan, pentingnya gaya hidup sehat, peningkatan risiko pasien terhadap jenis kanker lain, hingga pentingnya menjaga kesehatan mental dan emosional.

Advertising
Advertising

Melakukan aktivitas yang mencerahkan suasana hati penting dilakukan oleh pasien yang didukung orang-orang terdekat, seperti disampaikan Maryanto, orang tua dari pasien Limfoma Hodgkin.

"Cara mendukungnya dengan mendampingi 100 persen untuk membantu melewati masalah psikis hingga soal makan. Lakukan hal-hal yang menyenangkan," kata Maryanto.

Johan mengatakan akses terhadap obat kanker jadi tantangan utama, khususnya di negara berkembang. Tidak semua orang bisa dengan mudah mendapatkan akses, tergantung dari finansial yang bersangkutan karena harga obat tak seluruhnya terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Dari sisi akses pengobatan, berdasarkan laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), negara dengan pendapatan nasional yang lebih rendah memiliki ketersediaan obat antikanker yang lebih rendah, termasuk terapi target. Hal ini menimbulkan perbedaan pada angka harapan hidup pasien kanker di berbagai negara. Berbagai strategi dapat diterapkan untuk meningkatkan akses terhadap obat kanker, seperti mengurangi biaya pengembangan, meningkatkan keandalan rantai pasokan global, menyediakan program bantuan pasien.

"Dari gap itu, kita bisa menangani pelayanan, salah satunya dengan menekan harga akses pengobatan. Saya kira itu sesuatu yang sangat penting sebab Limfoma Hodgkin kalau ditangani baik, harapan hidupnya sangat baik," papar Johan.

Jika pasien bisa ditangani secara setara, tak peduli status sosialnya, dan mendapatkan akses pengobatan yang sama, secara jangka panjang penanganan kanker di Indonesia pun akan lebih baik.

Baca juga: Lebih Umum Serang Pria, Wanita Juga Perlu Waspadai Kanker Limfoma Hodgkin

Berita terkait

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

2 hari lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

3 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

6 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

6 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

13 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

15 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

17 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

18 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

20 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

24 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya