Pengaruh Kadar Antioksidan dan Peluang Terkena Demensia

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 6 Mei 2022 20:33 WIB

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kandungan antioksidan yang lebih tinggi dalam darah membuat orang lebih kecil kemungkinan untuk mengembangkan demensia. Begitu menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi online 4 Mei 2022 jurnal medis American Academy of Neurology.

Studi ini menemukan orang dengan kadar antioksidan lutein dan zeasantin dan beta-kriptosantin tertinggi dalam darah lebih kecil kemungkinan mengembangkan demensia beberapa dekade lebih lambat daripada orang dengan tingkat antioksidan lebih rendah. Lutein dan zeasantin ditemukan dalam sayuran berdaun hijau seperti kangkung, bayam, brokoli, dan kacang polong. Beta-kriptosantin ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk, pepaya, jeruk keprok, dan kesemek.

"Memperluas fungsi kognitif orang merupakan tantangan kesehatan yang penting," kata penulis studi May A. Beydoun dari Institutf Kesehatan di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, dilansir dari Eat This. "Antioksidan dapat membantu melindungi otak dari stres oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji apakah penambahan antioksidan ini dapat membantu melindungi otak dari demensia."

Penelitian ini melibatkan 7.283 orang berusia minimal 45 tahun pada awal penelitian. Mereka menjalani pemeriksaan fisik, wawancara, dan tes darah untuk mengetahui kadar antioksidan di awal penelitian. Mereka kemudian diikuti selama rata-rata 16 tahun untuk melihat siapa yang mengembangkan demensia.

Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat antioksidan dalam darah. Orang dengan jumlah lutein dan zeasantin tertinggi lebih kecil kemungkinan mengembangkan demensia dibandingkan yang memiliki kadar lutein dan zeasantin lebih rendah.

Advertising
Advertising

Setiap peningkatan standar deviasi kadar lutein dan zeasantin, sekitar 15,4 mikromol/liter, dikaitkan dengan 7 persen penurunan risiko demensia. Untuk beta-kriptosantin, setiap peningkatan standar deviasi, sekitar 8,6 mikromol/liter, dikaitkan dengan penurunan risiko demensia sebesar 14 persen.

"Penting untuk dicatat efek antioksidan ini pada risiko demensia agak berkurang ketika kami mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti pendidikan, pendapatan, dan aktivitas fisik. Jadi, mungkin saja faktor-faktor tersebut dapat membantu menjelaskan hubungan antara kadar antioksidan dan aktivitas fisik, demensia," kata Beydoun.

Keterbatasan penelitian ini adalah kadar antioksidan didasarkan pada satu pengukuran kadar darah dan mungkin tidak mencerminkan kadar orang itu selama hidupnya.

Baca juga: Segera Periksa bila Keluarga Tunjukkan Gejala Awal Demensia Alzheimer

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

5 jam lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

3 hari lalu

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.

Baca Selengkapnya

Bolehkah Minum Jus Delima Setiap Hari? Simak Jawaban Ahli Diet

3 hari lalu

Bolehkah Minum Jus Delima Setiap Hari? Simak Jawaban Ahli Diet

Antioksidan pada jus delima diklaim bisa melawan kerusakan pada sel-sel akibat peradangan. Tapi bolehkah diminum setiap hari?

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Gejala Gangguan Kognitif yang Bisa Berujung Demensia. Cek Juga Pencegahannya

5 hari lalu

Gejala Gangguan Kognitif yang Bisa Berujung Demensia. Cek Juga Pencegahannya

Satu dari 10 orang yang didiagnosis gangguan kognitif ringan kelak akan mengalami demensia. Berikut gejala yang perlu diwaspadai dan pencegahannya.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

6 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

6 hari lalu

Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

Penelitian menyebut manfaat jeruk bali bagi kesehatan, selain vitamin C juga mengandung potasium dan serat. Semua nutrisi itu penting bagi imun tubuh.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

7 hari lalu

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

Diet Mediterania yang mengkonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, ikan, produk susu, dan minyak zaitun bantu kurangi risiko demensia.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

8 hari lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya