Penanganan Hepatitis Akut Misterius yang Perlu Jadi Perhatian

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 8 Mei 2022 15:15 WIB

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hepatitis akut misterius pertama kali ditemukan di Inggris Raya pada 5 April 2022. Sejak itu, dilaporkan terjadi peningkatan kasus di Eropa, Asia, dan Amerika. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)selanjutnya menetapkan hepatitis akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022.

Di Indonesia, dalam kurun waktu dua minggu hingga 30 April 2022 terdapat tiga dugaan kasus pasien anak hepatitis akut meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Hepatitis akut misterius menyerang anak usia 0-16 tahun, paling banyak di bawah 10 tahun.

Virus ini sangat berbahaya. Beberapa anak dilaporkan meninggal. Bahkan, 17 dari 170 anak dengan hepatitis akut membutuhkan transplantasi hati. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebabnya.

Penyebabnya bukan virus hepatitis A, B, C, D dan E. Dugaan awal berasal dari adenovirus 41, virus corona, virus ABV dan lainnya. Adenovirus umumnya menular melalui saluran cerna dan saluran pernapasan. Cara menularnya diduga dari droplet, air yang tercemar, dan transmisi kontak.

Gejala awal hepatitis akut adalah gangguan gastrointestinal seperti sakit perut, mual, muntah, diare. Gejala dapat berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh, kotoran putih pucat, kulit dan mata kuning, sampai penurunan kesadaran.

Advertising
Advertising

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah hepatitis akut pada anak? Tetap tenang, jangan panik. Kebersihan diri dan lingkungan berperan penting dalam mencegah hepatitis akut pada anak. Rutin cuci tangan pakai sabun, masak makanan hingga matang, hindari kontak dengan orang sakit, terapkan etika batuk dan disiplin protokol kesehatan seperti pakai masker serta jaga jarak.

Tingkatkan kewaspadaan diri dengan mengetahui lebih dalam gejala hepatitis akut. Apabila anak mengalami satu dari gejala tersebut, disarankan segera dirujuk ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Jangan menunggu sampai mata anak kuning atau bahkan sampai menurun kesadaran karena bila kondisi hepatitis sudah berat, kemungkinan untuk menyelamatkan pasien sangat kecil.

Kenali gejala awal dan segera memeriksakan ke fasyankes. Adapun, empat langkah penting penanganan hepatitis akut menurut Kemenkes adalah sebagai berikut:

-Waspada gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai dengan demam ringan.

-Jika muncul gejala awal, jangan panik. Segera bawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

-Jangan menunggu gejala lanjutan seperti mata dan kulit kuning, agar tidak terlambat.

-Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa anak ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak.

Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut yang Sudah Menyebar di 20 Negara Masih Misterius

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

14 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

39 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

16 Desember 2023

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

Ketiga kalinya Ammar Zoni kembali lagi terciduk mengonsumsi narkoba jenis sabu. Ini bahaya mengonsumsinya bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Mengetahui Adenovirus, Virus yang Sering Menyerang Anak

13 Oktober 2023

Mengetahui Adenovirus, Virus yang Sering Menyerang Anak

Orang yang memiliki kekebalan lemah atau penyakit pernapasan akan berisiko lebih tinggi ketika terkena adenovirus.

Baca Selengkapnya

Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

4 Oktober 2023

Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

Sejumlah penelitian membuktikan kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya hati tidak mampu lagi menyaring racun.

Baca Selengkapnya

Memahami Gagal Hati, Penyakit yang Merenggut Nyawa Steve Harwell

5 September 2023

Memahami Gagal Hati, Penyakit yang Merenggut Nyawa Steve Harwell

Penyanyi Steve Harwell meninggal karena gagal hati akut. Berikut penjelasan lebih jauh tentang penyakit yang menghilangkan fungsi liver ini.

Baca Selengkapnya

Cara Mencegah Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak

31 Juli 2023

Cara Mencegah Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak

Pemerintah melakukan berbagai langkah penanggulangan untuk mengurangi risiko penularan hepatitis B dari ibu ke anak. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya

30 Juli 2023

Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya

Di Indonesia, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, kebanyakan kasus hepatitis B ditularkan dari ibu ke anak.

Baca Selengkapnya

Lengkap, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C

29 Juli 2023

Lengkap, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C

Hepatitis A, umumnya bergejala khas akan tetapi dapat sembuh sendiri dengan penanganan yang tepat. Bagaimana dengan hepatitis B, dan hepatitis C?

Baca Selengkapnya

Penularan Hepatitis B Dominan dari Ibu ke Anak

28 Juli 2023

Penularan Hepatitis B Dominan dari Ibu ke Anak

Kemenkes mengatakan hepatitis B di Indonesia sebagian besar ditularkan dari ibu ke anak dan salah satu penyebab tingginya prevalensi di Indonesia.

Baca Selengkapnya