Penyebab Prevalensi Hipertensi Naik, Mengabaikan Faktor Risiko

Reporter

Antara

Selasa, 17 Mei 2022 21:36 WIB

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Erwinanto, Sp.JP(K), mengatakan prevalensi atau jumlah penderita tekanan darah tinggi yang meningkat dari tahun ke tahun karena faktor risiko yang tidak terkontrol. Ia mencontohkan beberapa faktor risiko seperti diabetes, obesitas atau kegemukan, hingga konsumsi garam berlebih. Ia menyebutkan faktor risiko juga termasuk kolesterol, minum alkohol berlebihan, gangguan tidur sleep apnea, dan sebagainya.

“Hal-hal seperti itu yang harus kita kendalikan supaya prevalensinya turun, beban negara tidak tinggi, uangnya bisa digunakan untuk hal lain. Bagi masyarakat sendiri juga terhindar dari kemungkinan penyakit jantung, penyakit ginjal, stroke,” katanya.

Ia mengatakan setiap peningkatan tekanan darah 20/10 mmHg yang dimulai dari tekanan darah 115/75 mmHg, maka kematian akibat stroke, jantung koroner, dan gagal ginjal akan naik lebih dari dua kali.

“Semua masalah tiga penyakit tadi tidak hanya dimulai pada saat hipertensi. Pada saat hipertensi memang meningkat tajam itu benar, tetapi tidak berarti ketika tidak hipertensi itu tidak meningkat,” katanya.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, diperkirakan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1 persen atau sekitar 63.309.620 orang di Indonesia menderita tekanan darah tinggi. Secara nasional, prevalensi hipertensi menunjukkan kecenderungan peningkatan dari Riskesdas tahun 2007 hingga 2018 yang didasarkan pada tiga jenis metode, yaitu diagnosis, konsumsi obat, dan pengukuran.

Advertising
Advertising

Dewan penasihat Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Prof. dr. Rully M.A. Roesli, Sp.PD-KGH, menambahkan edukasi yang tidak tepat sasaran juga menjadi alasan prevalensi meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Hal tersebut didasarkan pada data Riskesdas 2018 yang menyebut penderita hipertensi mayoritas diderita masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan dan tidak lulus sekolah dasar. Ia menyarankan agar edukasi terkait tekanan darah tinggi dapat dibuat dengan lebih inklusif.

“Ini bukan pekerjaan mudah. Bagaimana cara menyadarkan orang yang tidak sekolah atau yang tidak cukup baca bahwa hipertensi ini berat,” ujarnya.

Untuk mencegah hipertensi, Erwinanto menekankan pentingnya untuk melakukan terapi intervensi gaya hidup. Perubahan gaya hidup tidak hanya berkaitan dengan konsumsi makanan-makanan yang sehat, juga olah raga teratur 30 menit sehari, kurangi berat badan jika kegemukan, dan kurangi minum alkohol.

“Memang ada ukuran-ukurannya tetapi mengingat bahwa hidup kita sehari-hari tidak bisa diukur, maka mungkin yang paling tepat adalah sebesar mungkin yang bisa dilakukan dan semua itu akan terlihat dari berat badan, juga apakah indeks massa tubuhnya tercapai atau tidak,” tuturnya.

Baca juga: 5 Kategori Tekanan Darah dari Normal hingga Krisis Hipertensi

Berita terkait

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

5 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

6 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

6 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

13 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

15 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

17 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

17 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

17 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

17 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

18 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya