Kesadaran Masyarakat soal Gagal Jantung Masih Rendah

Reporter

Antara

Rabu, 18 Mei 2022 19:51 WIB

Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr. Rarsari Soerarso, SpJP(K), mengatakan kesadaran masyarakat mengenai kondisi gagal jantung masih rendah, termasuk pada orang dengan faktor risiko, pihak pemerintah, maupun tenaga kesehatan di faskes tingkat 1.

“Kalau dibilang beban gagal jantung terhadap negara sebetulnya sangat besar. Masalahnya, awareness-nya itu sangat kecil,” ujar anggota Kelompok Kerja (Pokja) Gagal Jantung dan Kardiometabolik di PERKI itu.

Ia mengatakan tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama seperti puskesmas penting untuk memperbarui pengetahuan mengenai deteksi dan diagnosis gagal jantung sebab terkadang gejalanya tidak disadari. Salah satu gejala khas gagal jantung yaitu sesak napas saat istirahat atau aktivitas. Pada kasus ibu hamil bahkan lebih sulit membedakan antara sesak napas saat berada di periode terakhir kehamilan atau karena gejala gagal jantung.

“Kalau bicara tentang sesak napas, mungkin dipikirnya penyakit paru-paru, TBC, bronkitis. Padahal banyak kasus mungkin itu adalah tanda dari gagal jantung,” kata dokter yang akrab disapa Riri itu.

Gagal jantung merupakan kondisi abonormalitas dari struktur jantung atau fungsi yang menyebabkan kegagalan dari jantung untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Selain sesak napas, gejala tipikal lain termasuk ortopnea atau tidak nyaman saat bernapas sambil berbaring, cepat lelah, edema tungkai atau bengkak pada pergelangan kaki, dan sebagainya.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data Indonesian Chronic Heart Failure Registry (Anchure) pada 2018 dari PERKI, terdapat 2.115 pasien gagal jantung dari 10 faskes di Indonesia. Dari total penderita tersebut, 58 persen merupakan usia produktif, yakni di bawah 40 hingga 59 tahun. Data PERKI pada 2018 juga menunjukkan bahwa 17,2 persen pasien gagal jantung di Indonesia meninggal saat perawatan rumah sakit dan 11,3 persen meninggal dalam satu tahun perawatan.

Angka-angka tersebut, menurut Riri, jauh dari kata terkendali. Sementara klinik gagal jantung di pusat kota dari hari ke hari terdapat peningkatan pasien gagal jantung yang dirujuk dari fasilitas kesehatan dari daerah-daerah.

“Kalau dari hari ke hari praktik klinik, semakin hari semakin banyak karena mungkin dulu enggak ketahuan, sekarang baru ketahuan. Ketahuannya juga sudah agak telat di daerah-daerah, jadidikirim ke kami pun semakin banyak. Dan yang enggak enaknya, kondisi pasien sudah relatif stadium dua ke atas,” kata Riri.

Dokter yang berpraktik di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita itu menganjurkan agar melakukan deteksi dini bagi orang tanpa kormobid saat berada di usia 30 tahun ke atas.

“Sering-seringlah cek darah. Minimal tensi darah. Cek kolesterol, cek gula, itu rutin, katakanlah setahun sekali. Karena itu kita bisa mendeteksi faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner, faktor risiko darah tinggi, dan nanti ke belakangnya bisa mencegah gagal jantung,” jelas Riri.

Tak hanya usia 30-an, orang dengan faktor risiko di usia 20-an pun perlu waspada terhadap kemungkinan kondisi gagal jantung. Riri mengatakan banyak penyebab yang bisa menjadi kondisi gagal jantung dan tidak ada yang spesifik. Namun, ia mencatat paling sering terkait dengan penyakit jantung koroner. Faktor risiko gagal jantung lainnya juga termasuk hipertensi, kolesterol, diabetes, obesitas, minum alkohol berlebihan, garam berlebihan, merokok, dan sebagainya.

Baca juga: Kaitan Masalah di Kaki dengan Kesehatan Jantung

Berita terkait

Mengenal Ubur-ubur Api yang Mematikan

1 hari lalu

Mengenal Ubur-ubur Api yang Mematikan

Orang yang tersengat ubur-ubur api dapat mengalami rasa terbakar pada kulit, eritema, sesak napas, kejang-kejang, dan gagal jantung.

Baca Selengkapnya

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

4 hari lalu

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Ada sejumlah mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya keliru. Dokter jantung menjelaskan faktanya.

Baca Selengkapnya

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

4 hari lalu

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

sejumlah ciri fisik yang perlu diwaspadai seseorang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak saat beraktivitas berat seperti olahraga.

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

5 hari lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

11 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

11 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

12 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

16 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

23 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

24 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya