Psikolog Ungkap Alasan Ada Orang yang Puas Hidup Biasa Saja

Reporter

Antara

Jumat, 27 Mei 2022 14:00 WIB

Ilustrasi pria sukses. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya usia matang, banyak anak muda dengan prestasi segudang, bahkan jadi pengusaha sukses sebelum menginjak usia kepala tiga. Di tengah berbagai kesuksesan yang dirasakan sebagian orang, wajarkah bila ada orang ingin hidup biasa-biasa saja? Psikolog Rininda Mutia dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia mengatakan tidak ada salahnya bila ada orang yang ingin punya kehidupan biasa saja sebab definisi sukses bervariasi.

"Karena nilai dan kebutuhan seseorang berbeda-beda," kata psikolog dari Universitas Atma Jaya itu.

Kesuksesan diartikan berbeda oleh setiap orang, tergantung dari kebutuhan individu. Orang yang punya kebutuhan untuk berprestasi ingin punya nilai baik di sekolah dan jabatan bagus di kantor. Ada juga orang yang mementingkan interaksi dengan orang lain, lebih baik punya banyak teman dibanding nilai bagus. Ada pula yang lahir dengan kebutuhan untuk punya kekuasaan, hasrat jadi pemimpin.

Oleh karena itu, kesuksesan individu bisa diartikan berbeda-beda. Bagi yang menginginkan kehidupan stabil, maka hidup wajar adalah hasil kesuksesan. Di sisi lain, ada orang yang menganggap hidup stabil itu membosankan dan ingin hidup lebih menantang bagai roller coaster.

"Jadi, inilah mengapa kita tidak bisa membandingkan satu orang dengan yang lain. Kita tidak bisa bilang dia sukses dan dia tidak sukses," tegas Rininda.

Advertising
Advertising

Ia tidak menampik ada standard tak tertulis di masyarakat mengenai kriteria sukses, mulai dari masuk sekolah terbaik, lulus dengan nilai bagus, masuk universitas favorit, bekerja di perusahaan tertentu, punya rumah bagus, dan punya kekayaan bernilai besar. Namun, bukan berarti sorang harus mengikuti aturan tersebut jika ternyata nilai-nilai itu bertentangan dengan individu.

"Ini pentingnya mengenali diri sendiri. Kebutuhan saya apa? Nilai- nilai dalam diri saya apa? Apakah saya sudah menjalani hidup sesuai dengan keinginan dan nilai- nilai dalam diri saya?" jelasnya.

Oleh karena itu, dia menyarankan setiap orang untuk fokus pada kelebihan diri sendiri dan menerima kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, seorang anak jago di bidang bahasa dan kurang pandai di bidang matematika. Maka, kembangkanlah diri di bidang yang dikuasai atau bakat yang dimiliki agar hasilnya luar biasa. Dengan mengenali kelebihan dan kekurangan, seseorang bisa sedikit-sedikit memperbaiki kekurangan tapi lebih fokus untuk meningkatkan apa kelebihannya sehingga lebih mudah meraih kesuksesan di jalur tersebut.

Baca juga: Begini Dampak Putus Cinta bagi Kesehatan

Berita terkait

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

3 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

7 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

8 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Indeks Reformasi Birokrasi Kemenag Meningkat karena Perbaikan Pengawasan

10 hari lalu

Indeks Reformasi Birokrasi Kemenag Meningkat karena Perbaikan Pengawasan

Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag), Faisal mengatakan, ada tujuh aksi perbaikan pengawasan yang berdampak positif. Salah satunya, adanya kenaikan indeks reformasi birokrasi dan integritas.

Baca Selengkapnya

Kisah Inspiratif Office Boy yang Kini Sukses Menjadi Bos

30 hari lalu

Kisah Inspiratif Office Boy yang Kini Sukses Menjadi Bos

Di mana ada tekad kuat maka di situ akan ada jalan. Dan mantan office boy bernama Kosim sudah membuktikannya dengan menjadi seorang manajer umum.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

36 hari lalu

Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

Finlandia langganan jadi negara paling bahagia di dunia. Lantas, apa kuncinya?

Baca Selengkapnya

Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

51 hari lalu

Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

52 hari lalu

Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri

Baca Selengkapnya

Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

25 Februari 2024

Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

Perbedaan mendasar antara perundungan dengan bercanda yakni pada niat atau intensi pelaku kepada korban. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya