Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Dampak Putus Cinta bagi Kesehatan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita patah hati atau putus cinta. Freepik.com
Ilustrasi wanita patah hati atau putus cinta. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPutus cinta bisa terjadi pada siapa saja. Mungkin terdengar berlebihan, tapi hal itu bisa berdampak bagi kesehatan seseorang.

“Akhir suatu hubungan adalah masa yang membawa berbagai perubahan bagi manusia. Orang-orang mengalami perubahan fisik dan emosional saat menghadapi perpisahan,” kata psikolog Devisha Batra, dikutip dari laman Health Shots, Selasa, 21 Desember 2021.

Batra melanjutkan, beberapa orang yang putus cinta mengalami keraguan diri, sementara yang lain merasa menyesal. Beberapa orang juga mengalami kesedihan dan kemarahan, beberapa lainnya mungkin merasa buruk tentang diri sendiri. 

Lantas, apa dampak putus cinta bagi kesehatan? 

Dilansir dari Healthline, sebuah penelitian menemukan orang-orang yang baru saja putus cinta mengalami aktivitas otak yang sama ketika mereka kesakitan fisik. Para peneliti menyimpulkan, penolakan serta rasa sakit emosional dan fisik diproses di wilayah otak yang sama.

Ini bisa jadi karena sistem aktivasi simpatik dan parasimpatis dipicu secara bersamaan. Sistem parasimpatis adalah bagian dari sistem saraf yang menangani fungsi santai, seperti pencernaan dan produksi air liur. Ini memperlambat detak jantung dan pernapasan. 

Sementara sistem saraf simpatik membuat tubuh siap untuk bertindak. Ini adalah respons “lari atau lawan” yang mengirim hormon mengalir deras ke seluruh tubuh untuk meningkatkan detak jantung dan membangunkan otot-otot. 

Ketika keduanya dihidupkan secara bersamaan, tubuh akan mengalami ketidaknyamanan, bahkan mungkin nyeri dada. Dilansir dari WebMD, gejala fisik lain yang mungkin dirasakan adalah sakit kepala.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain menyebabkan sakit secara fisik, putus cinta juga menyakitkan bagi kesehatan mental seseorang. Dilansir dari Verywell Mind, sebuah studi menemukan keadaan emosional pasca putus cinta sangat mirip dengan depresi klinis. 

Mengalami depresi atau gejala lain setelah putus cinta, terkadang didiagnosis sebagai gangguan penyesuaian dengan suasana hati tertekan atau disebut depresi situasional. Perasaan dengan gangguan penyesuaian ini mampu bertahan enam bulan hingga dua tahun. 

Berikut adalah gejala yang lebih serius yang mengindikasikan depresi:

  • Perasaan putus asa atau tidak berdaya
  • Menurunkan atau menambah berat badan, perubahan nafsu makan
  • Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Kehilangan kesenangan dan minat
  • Perasaan tidak berharga
  • Merasa sedih, kosong, atau tidak berharga
  • Kelelahan dan kekurangan energi
  • Kelesuan
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri

Putus cinta bukanlah akhir segalanya. Waktu akan menyembuhkan rasa sakit itu. Jika tidak memungkinkan, berkonsultasilah dengan psikolog atau psikiater.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Putus Cinta tapi Masih Sayang padanya, Coba Lakukan Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 jam lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

11 jam lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

1 hari lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?