Mengenali Kondisi Sesak Napas dan Kiat Mencegahnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 31 Mei 2022 04:44 WIB

ilustrasi anak sesak napas

TEMPO.CO, Jakarta - Dispnea penyebutan kondisi medis untuk sesak napas. Kondisi ini biasanya terjadi akibat aktivitas berlebihan, menghabiskan waktu di ketinggian, atau gangguan berbagai kondisi medis. Ketika mengalami kondisi ini napas terasa pendek, mengi, batuk, sesak di dada.

Mengutip Medical News Today, ahli kesehatan Steven Wahls menjelaskan, penyebab umum dispnea yaitu asma, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), pneumonia, masalah psikogenik yang biasanya dikaitkan dengan kecemasan. Kondisi lainnya, yakni radang paru-paru, tersedak atau menghirup sesuatu yang menghalangi saluran pernapasan, reaksi alergi, anemia, kekurangan darah.

Upaya pencegahan dispnea

1. Mengobati kondisi dasar, sehingga perlu mengetahui faktor yang menyebabkan sesak napas. Misalnya, aktivitas berlebihan atau akibat penyakit tertentu.

2. Menghindari polusi udara dan bahan kimia di udara. Sebab kondisi itu bisa menyebabkan masalah pernapasan. Jika bekerja di lingkungan dengan kualitas udara buruk, penting menggunakan masker dan memastikan sirkulasi udara yang bersih.

3. Mempertahankan berat badan ideal juga berguna untuk mencegah masalah kesehatan.

Advertising
Advertising

4. Aktivitas fisik yang intens menyebabkan dispnea jangka pendek. Itu sebabnya penting meminimalkan kelelahan untuk mencegah dispnea.

Penyebab sesak napas

  • Asma

Asma bisa dialami segala usia, gejalanya muncul suara seperti siulan saat bernafas (mengi), sesak nafas, ketegangan dada, dan batuk. Biasanya asma yang kambuh karena peradangan saluran pernapasan yang membawa udara keluar dan masuk dari paru-paru.

Kondisi itu biasanya tersebab alergi debu rumah, bulu binatang atau serbuk sari. Penyebab lainnya, asap, polusi, udara dingin, olahraga berat, ataupun infeksi pilek dan flu.

  • Anemia

Anemia terjadi ketika kurang sel darah merah untuk membawa oksigen ke organ tubuh. Akibatnya, tubuh akan terasa dingin, lemas, kelelahan, sesak napas, sakit kepala, kulit pucat, kering, atau mudah memar. Merujuk keterangan dari Cleveland Clinic, anemia tersebab hemoglobin rendah. Tubuh tidak memproduksi kecukupan sel darah merah. Penyebab lainnya juga tubuh terlalu cepat memecah sel darah merah.

  • Gagal gantung

Kondisi ini ketika jantung tak mampu memompa darah, sehingga terjadi penumpukan cairan di paru-paru dan risiko kerusakan organ tubuh. Biasanya kondisi ini menimbulkan gejala, yaitu detak yang tak teratur, masalah katup jantung, kumpulan cairan di paru-paru, kerusakan ginjal, hati, dan malnutrisi.

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronis merujuk kumpulan penyakit, yaitu bronkitis dan emfisema. Seiring waktu, kondisi ini membuat seseorang sulit bernapas. Penyakit ini biasanya selain dipengaruhi faktor kelainan genetik, juga terlalu sering terpapar asap rokok, polusi udara, debu.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Penelitian Ungkap Kaitan Asma dan Alergi dengan Penyakit Jantung

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenal Ubur-ubur Api yang Mematikan

1 hari lalu

Mengenal Ubur-ubur Api yang Mematikan

Orang yang tersengat ubur-ubur api dapat mengalami rasa terbakar pada kulit, eritema, sesak napas, kejang-kejang, dan gagal jantung.

Baca Selengkapnya

Ragam Pemicu Asma yang Tak Terduga, dari Sosis sampai Menangis

6 hari lalu

Ragam Pemicu Asma yang Tak Terduga, dari Sosis sampai Menangis

Anda mungkin menyangka pemicu asma hanya udara, debu, bulu hewan, polusi, asap rokok, atau serbuk sari dan tak menyangka banyak pemicu lainnya.

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

23 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

32 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

34 hari lalu

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

35 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

38 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

39 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

40 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

45 hari lalu

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.

Baca Selengkapnya