Benarkah Makan Tempe Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 2 Juni 2022 02:59 WIB

Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan tempe. Hasil olahan kedelai ini tampaknya juga menjadi salah satu makanan favorit bagi penderita jantung. Pasalnya, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kandungan nutrisi dalam tempe dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Penelitian terbaru dari Cohort Studies berjudul Isoflavone Intake and the Risk of Coronary Heart Disease in US Men and Women (2020) menunjukkan bahwa seseorang yang mengkonsumsi tempe setidaknya seminggu sekali dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 18 persen. Hal ini terjadi sebab kandungan protein tinggi dari kedelai mampu menurunkan LDL atau kolesterol jahat.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation itu menjelaskan, LDL biasanya membentuk plak keras di pembuluh darah. Seiring waktu, plak tersebut kian membesar sehingga berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut diperlukan adanya antioksidan. Salah satunya adalah antioksidan endogen yaitu superoksida dismutase (SOD) yang merupakan pertahanan pertama terhadap proses oksidasi di dalam tubuh.

Kolesterol LDL ini umumnya dijumpai pada makanan yang telah terkontaminasi atau teroksidasi radikal bebas. Sementara itu, tubuh dengan sendirinya memproduksi HDL atau kolesterol baik dalam jumlah tertentu. Fungsi daripada HDL yakni membantu metabolisme tubuh dan memiliki aktivitas anti inflamasi. Melansir situs cencer.gov, inflamasi diketahui sebagai salah satu penyebab utama dari berbagai penyakit, seperti jantung, diabetes, hingga kanker.

Penelitian sebelumnya oleh Diah Mulyawati Utari dari Program Studi Gizi Manusia, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB) juga menemukan bahwa kandungan asam amino tertinggi pada tempe adalah arigin. Pun kandungan asam lemak tertingginya adalah asam linoleat. Tempe juga disebutkan kaya akan isoflavon dan kadarnya relatif dapat dipertahankan jika tempe diolah dengan cara dikukus.

Advertising
Advertising

Senada dengan hasil penelitian Cohort Studies, hasil statistik penelitian yang dipublikasikan pada 2011 itu menunjukkan, pemberian tempe sebanyak 160 gram setiap hari selama empat minggu dapat memperbaiki profil lipid. Maksudnya yaitu menurunkan kadar kolesterol total, K-LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida.

Tempe juga dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan SOD serta menurunkan MDA dan oksidasi pada LDL. Dari kedua hasil penelitian tersebut di atas, pada kesimpulannya menunjukkan bahwa tempe mempunyai kemampuan untuk menurunkan faktor risiko penyakit jantung koroner.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Langka Tetap Dicari, Ini Daftar Kandungan Gizi Tempe yang Baik

Berita terkait

Waspada Kematian Akibat Penyakit Jantung Mendadak Akibat Aritmia

1 jam lalu

Waspada Kematian Akibat Penyakit Jantung Mendadak Akibat Aritmia

Jenis penyakit jantung yang paling sering mengakibatkan henti jantung adalah gangguan irama jantung (aritmia). Kenali gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

1 hari lalu

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Ada sejumlah mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya keliru. Dokter jantung menjelaskan faktanya.

Baca Selengkapnya

Dokter: Pasien Penyakit Jantung Tak Disarankan Olahraga Malam

1 hari lalu

Dokter: Pasien Penyakit Jantung Tak Disarankan Olahraga Malam

Dokter menyarankan penderita jantung tidak olahraga malam, karena kerja jantung jadi lebih berat

Baca Selengkapnya

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

1 hari lalu

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

Orang yang berolahraga harus memperhatikan denyut nadi agar terhindar dari serangan jantung mendadak. Berikut rumusnya.

Baca Selengkapnya

Bolehkah Minum Jus Delima Setiap Hari? Simak Jawaban Ahli Diet

1 hari lalu

Bolehkah Minum Jus Delima Setiap Hari? Simak Jawaban Ahli Diet

Antioksidan pada jus delima diklaim bisa melawan kerusakan pada sel-sel akibat peradangan. Tapi bolehkah diminum setiap hari?

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

2 hari lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

2 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

Epy Kusnandar ditangkap polisi lantaran terlibat penyalahgunaan narkoba jenis ganja. Jenis narkoba ini berbahaya dan merusak tubuh.

Baca Selengkapnya

Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

4 hari lalu

Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

Penelitian menyebut manfaat jeruk bali bagi kesehatan, selain vitamin C juga mengandung potasium dan serat. Semua nutrisi itu penting bagi imun tubuh.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

6 hari lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya