Virus ini Biang Kerok Munculnya Cacar Api dan Cacar Air

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 Juni 2022 08:37 WIB

Cacar air.

TEMPO.CO, Jakarta - Cacar api atau yang istilah medisnya herpes zoster adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan ruam dan lepuh di badan penderita. Cacar api dapat terjadi di bagian tubuh manapun, namun paling sering di sisi kiri atau kanan tubuh.

Dikutip dari mayoclinic.org, cacar api disebabkan oleh virus varicella-zoster, yaitu virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Setelah terkena cacar air, virus tidak akan aktif dalam waktu lama, namun virus dapat aktif kembali sebagai cacar api beberapa tahun setelahnya.

Tapi, tidak semua orang yang pernah menderita cacar air akan mengalami cacar api. Penyebab cacar api masih belum jelas, mungkin karena penurunan kekebalan terhadap infeksi seiring bertambahnya usia. Cacar api lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua dan pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Walaupun cacar api bukanlah kondisi yang mengancam jiwa, tetapi bisa sangat menyakitkan bagi penderitanya. Vaksin dapat membantu mengurangi risiko cacar api, tindakan medis yang cepat dan tepat dapat membantu mempersingkat infeksi cacar api dan mengurangi kemungkinan komplikasi.

Komplikasi yang paling umum akibat cacar api adalah neuralgia postherpetic, yang menyebabkan nyeri untuk waktu yang lama setelah lepuh menghilang.

Gejala Cacar Api

Advertising
Advertising

Tanda dan gejala cacar api biasanya hanya mempengaruhi sebagian kecil dari satu sisi tubuh, ciri-cirinya

1. Nyeri, terbakar, mati rasa atau kesemutan

2. Kepekaan terhadap sentuhan

3. Ruam merah yang dimulai beberapa hari setelah rasa sakit

4. Lepuh berisi cairan yang pecah dan mengeras

5. Gatal-gatal

Selain gejala tersebut, penderita juga dapat mengalami demam, sakit kepala, kepekaan terhadap cahaya dan kelelahan.

Dikutip dari cdc.gov, penderita cacar api dapat menularkan virus varicella-zoster kepada siapa saja yang tidak kebal terhadap cacar air. Ini biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan luka terbuka dari ruam cacar api. Setelah terinfeksi, orang tersebut tidak akan menderita cacar api, melainkan terkena cacar air.

Cacar air bisa berbahaya bagi sebagian orang. Sampai lepuh cacar api penderita berkeropeng, penderita harus menghindari kontak fisik dengan siapa pun yang belum pernah menderita cacar air atau belum vaksin cacar air, terutama orang dengan sistem kekebalan yang lemah, ibu hamil dan bayi baru lahir.

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Ketahui 3 Jenis Cacar, Pernah Kena Cacar Air Waspada Cacar Api

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Khasiat Air Rebusan Daun Salam bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Khasiat Air Rebusan Daun Salam bagi Kesehatan Tubuh

Daun salam selain dikenal sebagai pelengkap bumbu masakan, saat direbus juga menghasilkan senyawa kimia yang bagus untuk kesehatan tubuh manusia

Baca Selengkapnya

Alasan Dokter Tak Anjurkan Suplemen Penguat Imun untuk Pengobatan Lupus

5 hari lalu

Alasan Dokter Tak Anjurkan Suplemen Penguat Imun untuk Pengobatan Lupus

Konsumsi suplemen yang memiliki klaim meningkatkan kekebalan tubuh itu sebaiknya dihindari pada pasien lupus.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

18 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

19 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

25 hari lalu

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

Empat jenis produk perawatan kulit dibutuhkan penderita rosacea demi mengurangi keluhan gatal-gatal. Simak saran dermatolog.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

25 hari lalu

Begini Cara Mencuci Handuk Mandi yang Benar

Berikut cara yang benar untuk mencuci handuk mandi agar tetap bersih, segar, dan bebas dari kuman dilansir dari Saatna.

Baca Selengkapnya

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

39 hari lalu

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

39 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

40 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

41 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya