Peristiwa Traumatis Bisa Picu PTSD, Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 17 Juni 2022 13:40 WIB

Ilustrasi trauma (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang yang mengalami atau melihat peristiwa traumatis bisa mengalami penyakit PTSD (Post-traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pascatrauma. Peristiwa traumatis itu bisa bermacam-macam, seperti perang, bencana alam, kecelakaan, kekerasan seksual, atau bahkan kematian orang yang dicintai.

Menurut Encyclopedia of Psychology, orang dengan PTSD bisa menghidupkan peristiwa itu melalui ingatan yang mengganggu, kilas balik, dan mimpi buruk. Ini membuat mereka memiliki perasaan cemas begitu kuat yang bisa mengganggu kehidupan mereka.

Karena itu, mereka berusaha menghindari apapun yang mengingatkan mereka pada peristiwa traumatis itu. Berikut adalah penyebab dan cara mengobati penyakit ini.

Penyebab penyakit PTSD

Dilansir dari Medline Plus, para peneliti tidak tahu mengapa ada yang mengalami PTSD dan ada yang tidak. Seperti kebanyakan masalah kesehatan mental, PTSD mungkin disebabkan oleh campuran kompleks dari:

  • pengalaman traumatis yang membuat stres;
  • risiko kesehatan mental yang diturunkan, seperti riwayat keluarga yang cemas dan depresi;
  • fitur bawaan dari kepribadian atau temperamen;
  • cara otak mengatur bahan kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres.
Advertising
Advertising

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa faktor yang membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan PTSD:

  • mengalami trauma yang intens atau bertahan lama;
  • mengalami trauma lain di awal kehidupan, seperti pelecehan saat masa kanak-kanak;
  • memiliki pekerjaan yang berisiko terkena peristiwa traumatis, seperti personel militer;
  • memiliki masalah kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi;
  • memiliki masalah dengan penyalahgunaan zat, seperti minum alkohol berlebihan atau penggunaan narkoba;
  • kurangnya sistem dukungan keluarga dan teman yang baik;
  • memiliki kerabat darah dengan masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan atau depresi.

Cara mengobati PTSD

Perawatan utama untuk penyakit ini adalah terapi bicara dan/atau obat-obatan. Keberhasilan pengobatan untuk satu orang mungkin tidak berhasil bagi orang lainnya karena PTSD mempengaruhi orang secara berbeda.

Beberapa obat, seperti antidepresan bisa membantu mengatasi gejala PTSD. Antidepresan bisa membantu mengendalikan gejala, seperti kesedihan, kekhawatiran, kemarahan, dan perasaan mati rasa di dalam.

Sementara obat-obatan lain dapat membantu mengatasi masalah tidur dan mimpi buruk. Cobalah mengunjungi psikiater supaya bisa didiagnosis dan diberi pengobatan yang sesuai kondisi.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Trauma Bisa Sebabkan Penyakit Mental, PTSD Salah Satunya

Berita terkait

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

2 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

1 hari lalu

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

1 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

1 hari lalu

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

2 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

3 hari lalu

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

Setelah mengalami kecelakaan tidak jarang orang mengalami trauma yang berkaitan dengan proses kecelakaan. Simak saran psikolog berikut.

Baca Selengkapnya

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

4 hari lalu

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

Seseorang akan berusaha sekeras mungkin untuk menghindari tempat, situasi, benda, dan orang yang mengingatkannya akan peristiwa trauma tersebut.

Baca Selengkapnya

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

4 hari lalu

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

Bagi yang mereka yang sebelumnya pernah mengalami trauma seperti kehilangan atau hadir saat kekerasan terjadi, tentu akan menghasilkan reaksi intens.

Baca Selengkapnya

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

4 hari lalu

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

4 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

Selama 4 hari lebih, kerusuhan Mei 1998 menghantam berbagai kota di Indonesia termasuk Jakarta dan Solo, mengguncang masyarakat, bahkan memicu trauma

Baca Selengkapnya