Marah Tak Terkendali, Apa Ciri Anger Issues dan Cara Mengendalikan Amarah Itu?

Minggu, 24 Juli 2022 02:01 WIB

Amarah. Ilustrasi

TEMPO.CO, Jakarta - Marah merupakan reaksi normal dari manusia dan bermanfaat untuk situasi tertentu, seperti keadaan bahaya atau menghadapi ancaman, dilansir WebMD. Tapi, seseorang yang tak mampu mengendalikan amarah bisa menjadi masalah dalam hidupnya. Dampak negatif itu salah satunya dalam menjalin hubungan sosial.

Anger issues merupakan kondisi ketika seseorang mudah marah dan bermasalah mengontrol emosi entah itu kepada orang lain atau diri sendiri. Mengutip Healthline, anger issues ketakmampuan diri untuk mengendalikan kontrol kemarahan.Marah yang tidak terkendali juga berdampak buruk untuk kesehatan mental dan fisik.

Ciri anger issues

1. Ledakan amarah

Mengutip laman Kentucky Counseling Center, ledakan amarah salah satu ciri anger issues. Kemarahan yang tak bisa dikendalikan biasanya akan muncul dengan ledakan verbal dan fisik, seperti, memarahi orang lain, menampar, berkelahi, merusak, dan penyerangan.

2. Terjebak masa lalu

Advertising
Advertising

Orang yang anger issues terus-menerus mengingat kesalahan dan kegagalan dirinya pada masa lalu. Akibatnya, terus merasa frustrasi. Kebencian yang semakin menumpuk secara terus-menerus ini akan meledak sewaktu-waktu menjadi anger issues

3. Mudah tersinggung

Mudah untuk menghakimi orang lain reaksi yang umum anger issues., karena sangat mudah tersinggung.

4. Tidak bahagia

Orang yang tidak bahagia rentan menyiksa dirinya dan orang-orang di sekitarnya..Kondisi itu yang memicu keinginanan penyalahgunaan narkoba, konsumsi alkohol dan merokok., Dorongan itu karena keinginan menemukan kebahagiaan yang sementara.

5. Napas pendek

Orang yang anger issues napasnya cenderung pendek. Itu karena kemarahan yang tak terkendali memicu hormon adrenalin yang merupakan bagian dari respons tubuh saat menghadapi bahaya atau fight or flight.

Mengendalikan anger issues

Merujuk MedicineNet, cara mengendalikan anger issue antara lain:

  • Berpikir sebelum bertindak.

Ketika ledakan kemarahan tiba-tiba muncul, seseorang akan mungkin mengatakan atau melakukan sesuatu yang menyakiti perasaan orang lain. Maka, hal yang perlu dilakukan menahan diri untuk berpikir beberapa saat sebelum melakukan sesuatu.

  • Positif

Tenang dan mengekspresikan kemarahan secara menyampaikan kekhawatiran, ketakutan, atau kecemasandalam kata-kata yang positif. Setidaknya tak menyakiti perasaan orang lain.

  • Aktif

Berolahraga atau berjalan-jalan santai membantu orang untuk mengendalikan kemarahan. Sebab, aktivitas fisik membantu untuk tenang, sehat, dan mengurangi frustrasi.

  • Menenangkan diri

Ketika ledakan amarah muncul, coba untuk menarik napas dalam, mendengarkan musik favorit, berdiam sejenak, atau melakukan aktivitas menyenangkan.

  • Belajar memaafkan

Menyimpan dendam terhadap orang lain akan membuat perasaan negatif muncul. Biasanya orang yang anger issues disarankan belajar memaafkan kesalahan diri sendiri dan orang lain.

  • Belajar mencari solusi

Orang yang anger issues harus mengingatkan dirinya sendiri, kemarahan tidak akan membantu untuk menyelesaikan masalah. Kemarahan akan memperburuk situasi, karena hanya berfokus masalah, bukan solusi.

Baca: Marah Tak Terkendali, Bagaimana Kondisi dan Penyebab Anger Issues?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

12 jam lalu

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

Kehilangan orang yang dicintai biasanya disertai dengan beragam emosi yang kompleks. Ini tahapan mengatasi rasa kehilangan

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

Teknik distraksi dapat dimanfaatkan sebagai cara mengendalikan emosi agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

7 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

7 hari lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

11 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

13 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

5 Drama Korea yang Akan Tayang Mei-Juni 2024

18 hari lalu

5 Drama Korea yang Akan Tayang Mei-Juni 2024

Berikut adalah 5 drama Korea yang sangat dinantikan yang akan tayang pada periode Mei-Juni 2024:

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

20 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

20 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

21 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya