Benarkah Cacar Air Diderita Sekali Dalam Seumur Hidup?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 9 Agustus 2022 15:03 WIB

Cacar air. Foto : halodoc

TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya cacar air terjadi hanya sekali dalam seumur hidup. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, sistem kekebalan tubuh setelah infeksi ini dianggap bertahan lama dan kasus kedua jarang terjadi.

Namun, dilansir dari Verywell Health, terdapat beberapa situasi di mana cacar air menyerang lebih dari sekali. Misalnya pasien menderita cacar air pertama kali saat berusia kurang dari 6 bulan, mengalami infeksi yang ringan, dan memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh mereka.

Meskipun sebagian besar orang yang terkena cacar air dianggap kebal dan tidak perlu memperoleh vaksin cacar air, sebaiknya mereka melakukan vaksinasi apabila usia sangat muda atau memiliki kasus cacar air yang ringan. Kemungkinan terkena cacar air dua kali memang tidak mungkin ada, namun virus varicella-zoster (VZV) bisa membuat sakit cacar air dua kali.

Cacar Air dan Herpes Zoster

Melansir dari Healthline, meskipun virus dapat aktif kembali di kemudian hari dan mengakibatkan kondisi herpes zoster, setelah terkena cacar air, VZV tetap tidak aktif di jaringan saraf Anda.

Advertising
Advertising

Herpes zoster membentuk ruam lepuh yang berkembang di satu sisi wajah atau tubuh hingga sekitar 3 minggu. Lepuh biasanya mengeras dan menyakitkan dalam waktu 1 atau 2 minggu.

Menghirup udara yang diembuskan oleh penderita cacar air termasuk batuk, bersin dan lainnya dapat membuat orang lain tertular. Karena itu, cacar air digolongkan sebagai penyakit yang sangat menular dengan mudah dari orang ke orang lainnya.

Selain udara, Anda dapat terpapar cacar air dengan berada di ruangan bersama, menyentuh lepuh penderita, hingga menyentuh barang-barang yang terkontaminasi dengan napas atau cairan dari luka cacar air. Apalagi apabila Anda belum menerima vaksin cacar air atau menderita penyakit itu sendiri, ada kemungkinan Anda terpapar.

Cacar air membuat penderitanya mengalami gejala demam, sakit kepala, kelelahan, dan kehilangan selera makan. Nyatanya, kondisi ini bukan kasus serius. Banyak dokter yang merekomendasikan untuk mengobati gejalanya sambil menunggu penyakitnya sembuh.

BALQIS PRIMASARI

Baca juga: Cacar Air: Gejala, Penularan dan Pencegahannya

Berita terkait

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

4 hari lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

10 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

16 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

17 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

18 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

18 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

21 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

23 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

24 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya