Ketahui Gejala Kanker Ginekologi Berikut Pengobatannya
Reporter
Mohammad Hatta Muarabagja
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 14 Desember 2022 05:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Kanker merupakan penyakit kronis yang dapat terjadi pada siapa saja. Ini mengacu pada pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak terkendali, yang dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, tergantung pada apakah terdeteksi tepat waktu atau tidak.
Karena itu, diagnosis yang cepat dan segera, diikuti dengan perawatan yang tepat dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan.
Baca : Nutrisi Buah Leci dan Sederet Manfaatnya
Salah satu jenis kanker adalah kanker ginekologi. Jenis kanker ini mengacu pada munculnya kanker atau sel tumor yang berkembang di organ reproduksi wanita. Berikut penjelasan lebih lengkapnya dikutip dari Times of India edisi awal pekan ini:
Apa Itu Kanker Ginekologi
Menurut Cancer Research UK, beberapa kanker ginekologi yang umum memengaruhi:
- Ovarium
- Serviks
- Rahim
- Vagina
- Vulva
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), terdapat sejumlah gejala yang umum dialami pengidap penyakit ini, yakni:
- Pendarahan atau keputihan yang tidak normal
- Nyeri panggul
- Vagina terasa gatal, terbakar, atau nyeri
- Kebutuhan buang air kecil yang lebih sering atau mendesak
- Sulit makan, kembung, dan sakit perut atau punggung
Gejala lain termasuk darah dalam urin, benjolan atau nyeri di atau sekitar area genital, dan nyeri selama atau setelah berhubungan intim.
Setiap wanita berisiko terkena kanker ginekologi...
<!--more-->
Setiap wanita berisiko terkena kanker ginekologi. Namun, ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ginekologi di antaranya riwayat keluarga, obesitas, usia, dan Human papillomavirus (HPV).
Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk pemulihan yang lancar. Saat dan ketika merasakan gejalanya, para ahli menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan menjalani tes yang diperlukan. Ini termasuk: pap smear yang dapat membantu mendeteksi kanker serviks dan rahim, pemeriksaan panggul yang memeriksa vagina, leher rahim, rahim, saluran tuba, ovarium, dan rektum, dan tes sampel jaringan endometrium yang memeriksa sel-sel abnormal atau tanda-tanda rahim kanker.
CDC merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin HPV yang dapat mengurangi risiko kanker serviks, vagina, dan vulva. Vaksin ini direkomendasikan untuk siapa saja yang berusia 11 hingga 12 tahun, tetapi dapat diberikan mulai usia 9 tahun.
Selain itu, pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi segala bentuk kanker dengan tepat waktu. Penting juga untuk mengenali tanda-tanda peringatan dan tidak menganggap enteng gejalanya.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Limun Sarsaparilla Minuman Khas Jogjakarta yang Bisa Jadi Obat Sifilis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.