Pakar Ungkap Faktor Anak Kena Demam Berdarah Dengue

Reporter

Antara

Kamis, 23 Februari 2023 22:14 WIB

ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak konsultan infeksi dan penyakit tropis, Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, SpA., mengatakan ada tiga faktor penyebab anak terkena demam berdarah dengue (DBD), yakni daya tahan tubuh, virus, dan lingkungan.

"Kaidah infeksi sampai terjadi penyakit itu karena ada gangguan keseimbangan antara daya tahan tubuh, jenis, serta kepadatan virus, dan lingkungannya," kata Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) itu.

Ia mengatakan ada empat jenis virus dengue, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 4. Virus dengue tipe 2 dan 3 lah yang biasanya menyebabkan DBD berat. Sementara lingkungan yang dimaksud adalah yang disukai oleh nyamuk aedes aegypti, seperti kebun, genangan air jernih, dan baju yang digantung. Ketika nyamuk aedes aegypti betina menggigit, sistem kekebalan tubuh akan melakukan reaksi kekebalan yang ditandai dengan demam tinggi secara mendadak.

"Demamnya tiba-tiba tinggi, dikasih obat parasetamol mungkin turun dalam empat jam lalu naik lagi. Kemudian anak jadi lemas, terlihat seperti sakit berat, tidur terus, enggak mau makan dan minum, muntah-muntah," ujar Hinky.

Perhatikan gejala
Ia menambahkan, anak juga bisa mengalami sakit otot, sendi, dan tulang, sakit kepala, hingga sakit belakang mata. Menurut Hinky, kondisi tersebut dinamakan fase demam atau fase akut yang biasanya berlangsung selama 1-3 hari. Kemudian pada hari ke-4 dan ke-5, virus dalam tubuh sudah hilang dan demam pun menurun, yang kadang membuat orang tua terkecoh mengira anak sudah sembuh. Padahal, fase ini merupakan fase kritis di mana terjadi kebocoran pembuluh darah dan penurunan trombosit.

Advertising
Advertising

"Ini harus dikasih cairan. Bocornya pembuluh darah itu kayak dehidrasi karena cairan di pembuluh darah keluar dari jaringan. Ini membuat anak mual kemudian cairan yang masuk ke rongga perut akan menekan diafragma, lambung, bahkan bisa ke paru-paru, menyebabkan anak sesak napas. Bisa juga membuat hati membesar. Anak juga enggak pipis dalam 4-6 jam," jelas Hinky. "Kalau terlambat, anak bisa pendarahan dan kalau sudah pendarahan biasanya tidak tertolong."

Namun jika diberi cairan dan mau makan dan minum, anak akan masuk ke fase penyembuhan pada hari ke-6 dan ke-7 yang ditandai demam dan banyak buang air kecil serta munculnya ruam. Untuk mencegah anak terjangkit DBD, Hinky mengatakan orang tua harus memastikan anak memiliki daya tahan tubuh yang baik serta mengendalikan nyamuk aedes aegypti.

"Jangan sampai digigit nyamuk, mau pakai insect repellent boleh. Lalu waspada saat beraktivitas di luar rumah karena dia menggigit jam 7 pagi sampai 5 sore. Jangan ada baju yang digantung, air menggenang, karena nyamuk menyimpan jentik di situ. Jangan pakai bak mandi tapi pakai shower kalau memungkinkan," ujar Hinky.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, menambahkan pencegahan demam berdarah juga dapat dilakukan dengan Gerakan 1 Rumah 1 Kader Jumantik.

"Pelihara juga ikan cupang dan tanaman yang tidak disukai jentik dan nyamuk seperti lemon balm, catnip, kemangi, lavender, peppermint, rosemary, marigold, dan geranium," sarannya.

Pilihan Editor: Manfaat Angkak, Beras yang Digunakan Untuk Obat DBD

Berita terkait

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

5 hari lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

9 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

9 hari lalu

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

11 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

14 hari lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

14 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

16 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

16 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

17 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

17 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya