Panik saat Bertemu Kecoak, Bisa jadi Petanda Fobia Kecoak, Ini Gejalanya

Jumat, 5 Mei 2023 16:29 WIB

Alex Aung selfie dengan kecoak (Facebook)

TEMPO.CO, Jakarta - Manusia diciptakan dengan rasa takut yang beragam. Dari sekian banyak rasa takut, salah satu yang cukup umum adalah takut kepada kecoak. Bahkan bagi sebagian orang, ketakutan kepada serangga ini sampai pada level tak masuk akal. Hal itu disebut fobia kecoak atau katsaridaphobia.

Katsaridaphobia termasuk gangguan kecemasan. Terlepas dari apakah kecoak benar-benar menimbulkan ancaman, seseorang yang menderita katsaridaphobia akan sering mengalami kecemasan secara berlebihan saat menghadapi kecoak.

Dilansir dari psychoques, dalam kasus yang parah, seseorang penderita fobia kecoak bahkan mengalami serangan panik, sesak napas bahkan memerlukan rawat inap. Tidak seperti sejumlah fobia lainnya, katsaridaphobia dalam lama psychoques, sebenarnya didasarkan pada sesuatu yang berpotensi berbahaya.

Kecemasan Intens

Misalnya, penderita pernah terkunci dalam ruangan seperti lemari yang penuh dengan kecoak. Lain saat kecoak secara tidak sengaja merangkak di tubuh atau tangan penderita. Jika anda bisa membayangkan, ada beberapa cara kecoak dapat menimbulkan ketakutan ekstrim pada seseorang.

Advertising
Advertising

Gejala utama orang dengan katsaridaphobia yang paling menonjol adalah kecemasan yang intens. Kecemasan selalu menjadi emosi utama yang dialami oleh mereka yang menderita fobia, beserta emosi kuat lainnya yang dialami selain kecemasan.

Sebagian besar pria mungkin diejek karena memiliki katsaridaphobia, karena masyarakat menganggap bahwa pria tidak perlu takut pada serangga. Tergantung pada intensitas kecemasan dan rasa malu mereka, bahkan mungkin akhirnya mengembangkan gangguan mental tambahan seperti kecemasan umum atau fobia lainnya.

Gejala katsaridaphobia

Penderita katsaridaphobia berusaha keras untuk memastikan mereka tidak menemukan kecoa di rumah atau tempat kerja mereka. Gejala fobia ini meliputi, kecemasan yang intens saat mereka melihat dan berpikir tentang kecoa, terlalu khawatir tentang bahaya kecoa, tidak mampu mengatasi emosi yang intens, dan ketegangan otot, tremor hingga berkeringat. Melansir therapybypro, profesional medis akan mengkategorikan seseorang mengidap katsaridaphobia, apabila memenuhi kriteria :

  • Ketakutan yang tidak masuk akal dan berlebihan yang ditandai tentang objek atau situasi tertentu.
  • Respon kecemasan langsung terhadap pemicu
  • Berusaha keras menghindari objek atau situasi fobia
  • Takut, cemas, atau penghindaran menyebabkan tekanan ata gangguan yang akhirnya membatasi hidup seseorang terhadap kehidupan sosial, pekerjaan, dan fungsi penting lainnya
  • Ketakutan, kecemasan, atau penghindaran terus menerus yang berlangsung selama 6 bulan atau lebih

Tidak ada pengobatan yang dirancang khusus untuk seseorang dengan katsaridaphobia. Namun, terapi bicara, terapi pemaparan, dan obat anti kecemasan secara signifikan membantu mengurangi gejala yang berkaitan dengan kondisi ini.

Pilihan Editor: Penyebab dan Cara Mengatasi Fobia Elevator

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Serba-serbi Insomnia yang Kerap Dihubungkan dengan Kecemasan

1 hari lalu

Serba-serbi Insomnia yang Kerap Dihubungkan dengan Kecemasan

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki gejala kesulitan untuk tertidur, tetap tertidur atau bahkan tetap merasa kelelahan setelah bangun dari tidur.

Baca Selengkapnya

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

1 hari lalu

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.

Baca Selengkapnya

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

5 hari lalu

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

16 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

19 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

21 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

24 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

31 hari lalu

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Suasana liburan yang terbawa saat memulai rutinitas bekerja mempengaruhi perasaan atau gangguan emosi. Kondisi itu menandakan post holiday blues

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

33 hari lalu

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

37 hari lalu

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.

Baca Selengkapnya