4 Tahap Gejala Penyakit Sifilis, Paling Parah Bisa Merusak Organ Dalam Tubuh

Selasa, 30 Mei 2023 09:16 WIB

Ilustrasi penyakit kelamin pada pria. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroseta Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka pada tubuh yang terinfeksi, termasuk melalui hubungan seksual (vaginal, oral, atau anal) dengan pasangan yang terinfeksi. Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya.

Sifilis memiliki beberapa tahapan yang meliputi tahap primer, tahap sekunder, tahap laten, dan tahap tersier. Setiap tahap memiliki gejala penyakit menular seksual dan karakteristiknya sendiri melansir healthline

1. Tahap Primer

Munculnya chancre, gejala awal sifilis biasanya adalah munculnya lesi terbuka yang disebut chancre pada tempat infeksi. Chancre biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat terjadi di area genital, anus, atau mulut. Lesi ini biasanya bersifat tunggal, tidak nyeri, dan dapat sembuh sendiri dalam 3-6 minggu.

2. Tahap Sekunder

Advertising
Advertising

Ruam kulit: Beberapa minggu setelah chancre sembuh, tahap sekunder ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh. Ruam tersebut dapat berupa bintik merah atau cokelat yang biasanya tidak gatal, terutama pada telapak tangan dan kaki. Ruam juga dapat muncul di seluruh tubuh, termasuk di daerah selangkangan dan ketiak.

Gejala lain selain ruam, gejala lain yang mungkin timbul pada tahap ini meliputi demam, nyeri otot dan sendi, pembesaran kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, kelelahan, penurunan berat badan, dan rambut rontok yang reversibel.

3. Tahap Laten:

Pada tahap ini, gejala sifilis mungkin tidak terlihat dan penderita tidak merasakan adanya gejala. Namun, bakteri sifilis tetap ada dalam tubuh dan dapat berkembang ke tahap tersier.

4.Tahap Tersier

Gejala tersier muncul beberapa tahun setelah infeksi awal, jika sifilis tidak diobati. Gejala dapat meliputi kerusakan organ dalam seperti jantung, otak, pembuluh darah, kulit, tulang, dan sistem saraf. Gejala yang muncul pada tahap ini sangat bervariasi tergantung pada organ yang terkena.

Penting untuk diingat bahwa gejala sifilis dapat bervariasi dan tidak semua penderita akan mengalami gejala pada setiap tahap. Oleh karena itu, pemeriksaan medis dan tes laboratorium merupakan cara yang paling dapat diandalkan untuk mendiagnosis sifilis.

Jika Anda memiliki kekhawatiran terkait sifilis atau mengalami gejala yang mencurigakan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis atau dokter untuk pemeriksaan yang tepat dan pengobatan yang diperlukan.

Pilihan Edtor: 5 Tahun Sifilis Melonjak 70 Persen di Indonesia, Apa Penyebab dan Gejala Infeksi bakteri Itu?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

4 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

5 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

15 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

22 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

40 hari lalu

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.

Baca Selengkapnya

Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

55 hari lalu

Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

Penyakit tangan, kaki dan mulut disebabkan virus dan menyebabkan perih dan ruam di sekitar mulut, juga ruam dan lepuhan di tangan dan kaki.

Baca Selengkapnya

Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

28 Februari 2024

Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

Sindrom Stevens Johnson merupakan kelainan fatal pada kulit dan selaput lendir yang sedikit langka terjadi.

Baca Selengkapnya

Sensasi Tangan Terbakar, Kenali Erythromelalgia

26 Februari 2024

Sensasi Tangan Terbakar, Kenali Erythromelalgia

Penyebab erythromelalgia belum sepenuhnya dipahami, kondisi ini diyakini terkait dengan gangguan pada sistem saraf termasuk seperti tangan terbakar.

Baca Selengkapnya

Jangan Abaikan Kelenjar Getah Bening Membesar, Bisa Jadi Gejala Ganker Nasofaring

15 Februari 2024

Jangan Abaikan Kelenjar Getah Bening Membesar, Bisa Jadi Gejala Ganker Nasofaring

Pembesaran kelenjar getah bening bisa jadi gejala kanker nasofaring. Simak penjelasan spesialis THT berikut.

Baca Selengkapnya