Mengenal Pap Smear, Tes Deteksi Kanker Serviks

Rabu, 14 Juni 2023 15:00 WIB

Ilustrasi pap smear. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker serviks adalah salah satu kanker utama yang ditemukan pada wanita. Tes yang dapat mendeteksi adanya tanda-tanda kanker sebelum kemunculannya dapat membuat penyakit ini bisa dicegah sepenuhnya. Tes untuk mendeteksi kanker serviks adalah pap smear.

Ahli obstetri dan ginekologi Vaishali Joshi mengatakan pap smear adalah salah satu tes pencegahan untuk mengetahui perubahan prakanker atau kanker dini pada leher rahim yang memiliki tidak ada gejala kanker serviks.

“Perlu dilakukan kapan saja jika seorang wanita mengalami keputihan yang berlebihan, pendarahan setelah berhubungan seks atau pendarahan di antara dua periode menstruasi,” kata Joshi dikutip dari Times of India.

Pap smear bukan tes darah. Tes ini melibatkan pengambilan sel dari serviks dengan bantuan tongkat spatula kayu dan kuas. Sel-sel dari serviks dipindahkan pada slide kaca dan diangkut dalam kotak ruang khusus ke laboratorium sitologi. Slide ditindak dengan pewarnaan khusus dan sel diperiksa di bawah mikroskop.

Pap smear tidak dapat dilakukan selama menstruasi. Sangat penting untuk menjadwalkan kunjungan setelah periode menstruasi selesai. Idealnya pap smear harus dilakukan dalam 7-10 hari pertama setelah haid.

Advertising
Advertising

Apa yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani tes? Hindari berhubungan seks, penggunaan pesarium atau tampon vagina, aplikasi krim vagina, dan douche vagina setidaknya 2-3 hari sebelumnya.

Lalu, pada usia berapa seseorang harus mulai melakukan pap smear? Menurut Joshi, tes pap smear tidak dilakukan pada wanita yang belum aktif secara seksual. Seseorang dapat menghindarinya pada wanita di atas usia 65 tahun jika semua pap smear sebelumnya dilaporkan negatif kanker. Tes perlu dilakukan pada semua wanita yang aktif secara seksual di atas usia 25 tahun.

Lantas apakah seseorang perlu melakukan pap smear meskipun telah divaksinasi dengan vaksin HPV? Ya, pap smear penting karena vaksin HPV memberikan perlindungan parsial dan bukan perlindungan lengkap terhadap virus HPV yang tak terbatas.

Pilihan Editor: Kondisi yang Tidak Diizinkan untuk Pap Smear

Berita terkait

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

1 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

3 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

4 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

11 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

12 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

15 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

15 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

18 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

22 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

23 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya