Cegah Cemas dan Depresi dengan Olahraga Lari

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 26 Juni 2023 02:15 WIB

Ilustrasi lomba lari. Freepik.com/Drazen Zigic

TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga lari semakin disukai masyarakat. Kebanyakan olahraga lari identik dengan manfaat untuk sehat secara fisik. Padahal manfaat lari ada cukup banyak. Salah satu manfaatnya adalah menurunkan tingkat kecemasan. Hal itu disampaikan psikolog dari penyedia layanan konsultasi daring HatiPlong, Farah Djalal. Bahkan untuk menurunkan tingkat kecemasan karena dapat mendorong produksi hormon endorfin yang membuat perasaan menjadi lebih bahagia.

"Lari itu sebenarnya bisa untuk mengakhiri kecemasan karena meningkatkan hormon endorfin yang bikin kita jadi happy," kata Farah saat ditemui pada acara Kick Off ajang #PELARIANWEEKENDERS di Jakarta, Minggu 26 Juni 2023.

Aktivitas fisik dan kesehatan mental memiliki keterkaitan karena kondisi fisik dan mental seseorang terhubung dan saling mempengaruhi satu sama lain. "Kesehatan fisik sama mental jadi satu, kalau mental kita terganggu, sudah mulai sakit perut, sakit leher, sakit pinggang. Sebaliknya juga kalau kita punya sakit fisik, mental juga kena," kata Farah menambahkan.

Olahraga lari dinilai cukup efektif dalam menurunkan kecemasan, namun, dia mengingatkan untuk tetap memperhatikan kondisi pribadi masing-masing terkait kecocokan kondisi mental dan upaya penanganan yang dilakukan.

"(Olahraga lari) cukup efektif, tapi balik lagi ke diri sendiri apakah lari itu cocok buat diri kamu, kalau lari malah bikin stres berarti itu bukan kegiatan yang cocok buat diri kita makanya kenali diri kita ini cocoknya sama apa," ujar CEO sekaligus pendiri HatiPlong itu.

Advertising
Advertising

Selain itu, dalam melakukan rutinitas olahraga lari tidak dianjurkan memaksakan diri dengan berlari sejauh atau selama mungkin, tetapi, perlu disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan tubuh masing-masing.

"Lari itu sebenarnya personal karena itu terapi buat diri masing-masing, jadi, (lari) sekuatnya dan secukupnya. Dengarkan badan saja kapan mesti cepat kapan mesti berhenti, yang penting untuk rilis isu mentalnya, jadi, terserah kita mau kayak apa," kata Farah.

Selain berlari, kegiatan yang dapat dilakukan untuk meredakan kecemasan dan masalah mental lain di antaranya menjalankan hobi, mendengar musik, bercengkerama dengan teman, atau rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari.

Farah mengingatkan untuk mewaspadai tanda-tanda kemunculan masalah mental yang meliputi kesulitan tidur, tidak nafsu makan, enggan bertemu orang banyak dan melakukan pekerjaan, serta kondisi emosional yang lebih sensitif.

Dia mengimbau masyarakat tidak menunggu sampai rasa cemas datang untuk memulai rutinitas olahraga serta jangan menunggu masalah kesehatan mental memburuk untuk mencari bantuan psikolog profesional.

Pilihan Editor: 6 Jenis Olahraga yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas

Berita terkait

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

20 jam lalu

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

20 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

1 hari lalu

Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

Olahraga seperti mengangkat beban dapat membantu penderita diabetes memperbaiki kondisi kesehatan dan mengurangi obat-obatan.

Baca Selengkapnya

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

2 hari lalu

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

Peru secara resmi mengkategorikan transgender dan non-biner sebagai penyakit mental. Para aktivis LGBT resah dengan keputusan Presiden Peru ini

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

3 hari lalu

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

Berikut berbagai cara menyenangkan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan mental setelah putus cinta.

Baca Selengkapnya

Ariel Noah Ungkap Rahasia Kesehatan dan Awet Muda

3 hari lalu

Ariel Noah Ungkap Rahasia Kesehatan dan Awet Muda

Ariel Noah membagi rahasianya menjaga kesehatan dan wajah yang awet muda di usia yang sudah menginjak kepala empat.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

3 hari lalu

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

Sering mengkritik, memanipulasi, dan ikut campur urusan rumah tangga anak, ibu mertua dengan sengaja membuat keluarga anak tertekan dan tak harmonis.

Baca Selengkapnya

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

4 hari lalu

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Ada sejumlah mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya keliru. Dokter jantung menjelaskan faktanya.

Baca Selengkapnya