Penyebab dan Gejala Psoriasis serta Penanganannya

Reporter

Antara

Senin, 24 Juli 2023 12:22 WIB

Ilustrasi wanita dengan psoriasis menggaruk siku. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Psoriasis merupakan peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit bersisik, menebal, mudah terkelupas, dan kadang juga terasa gatal. Umumnya, gangguan kulit yang sebagian besar disebabkan faktor keturunan atau genetik ini dapat muncul di kulit bagian lutut, siku, lengan bawah, dan kulit kepala.

Stres serta cuaca dingin dan kering bisa memicu munculnya psoriasis atau peradangan kulit yang kadang disalahpahami sebagai eksim atau alergi. Begitu kata Ketua Bidang Sosial Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), Adhimukti T. Sampurna.

“Saat ini yang masih banyak (menjadi faktor penyebab) karena keturunan,” kata dokter yang biasa disapa Adhi itu.

Meski demikian, hingga saat ini penyebab psoriasis masih belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi psoriasis dapat terjadi karena keturunan atau keluarga dengan riwayat psoriasis sebelumnya. Bahkan, orang tanpa riwayat keluarga dengan psoriasis juga dapat mengalami kondisi tersebut jika memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh. Psoriasis juga dapat dipicu faktor lain, yakni stres atau cuaca terlalu dingin dan kering.

“Stres ini bisa secara batin atau fisik. Biasanya, ada proses yang cukup berat sebelum psoriasis terjadi,” jelas Adhi.

Advertising
Advertising

Ia juga mengatakan sinar matahari dapat menjadi pemicu munculnya psoriasis pada kulit karena dapat menyebabkan kulit terbakar sehingga kulit menjadi kering dan terluka serta rentan mengalami psoriasis.

Gejala
Gejala psoriasis tergantung pada jenisnya. Namun, kondisi tersebut umumnya ditandai dengan kulit bersisik, menebal, dan terasa gatal. Gejala psoriasis dapat terjadi selama beberapa minggu kemudian hilang untuk sementara waktu sampai akhirnya muncul kembali. Selain itu, gejala psoriasis juga dapat muncul di kuku jari. Kuku penderita dapat muncul bintik-bintik putih hingga kuku menebal.

Jika psoriasis muncul di kulit kepala, gejala yang dapat muncul adalah kulit kepala kering, bersisik, dan berwarna kemerahan. Selain itu, pada kulit kepala dapat muncul ketombe dan terkelupasnya kulit kepala, terasa gatal dan nyeri, hingga rambut rontok.

Penanganan
Adhi mengatakan psoriasis tidak menular. Oleh karena itu, kontak langsung dengan ruam di kulit penderita tidak akan menyebabkan orang tertular. Untuk pengobatan tersebut tergantung tingkat keparahan psoriasis dan efektivitas perawatan sebelumnya. Jika psoriasis dirasa masih belum terlalu parah, penggunaan pelembab atau petroleum jelly dapat meredakannya.

Selain pelembab dan petroleum jelly, obat oles dengan resep dokter juga dapat digunakan untuk meredakan gatal dan peradangan serta mengurangi gejala kulit bersisik. Jika pelembab dan obat oles tidak cukup ampuh mengatasi psoriasis, biasanya dokter akan menyarankan alternatif lain berupa obat minum, terapi cahaya dengan menggunakan sinar ultraviolet (UV) A atau UVB, dan suntikan.

“Ada yang obatnya diminum, ada yang dioles, ada juga yang suntikan. Nanti akan disesuaikan dengan apa yang cocok,” tutur Adhi.

Pilihan Editor: Macam Pengobatan Psoriasis, Tergantung Keparahan

Berita terkait

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

21 jam lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

4 hari lalu

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

14 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

17 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

17 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

17 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

19 hari lalu

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

20 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

21 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

22 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya