Berapa Kali Anak Demam dalam Setahun dan Masih Bisa Dibilang Normal?

Reporter

Antara

Rabu, 26 Juli 2023 20:24 WIB

Ilustrasi anak demam. webmd.com

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan alergi imunologi yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia, Molly Dumakuri Oktarina, mengatakan demam pada anak masih dianggap dalam batas normal apabila terjadi 6-8 kali dalam setahun.

"Tetapi demamnya itu tidak berat, tidak diiringi gejala penyakit lain yang mengharuskan anak dirawat di rumah sakit. Kemudian episode demamnya tidak lama, misalnya satu pekan," katanya.

Molly mengatakan orang tua perlu memikirkan hal-hal yang lebih serius apabila anak terus berada dalam kondisi demam selama dua pekan atau bahkan satu bulan. Seseorang, termasuk anak, dikatakan mengalami demam bila suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi ataupun kekurangan cairan. Karena itu, ia menyarankan orang tua memastikan anak mendapatkan kecukupan cairan setiap hari yang disesuaikan dengan aktivitas.

Gangguan imunitas
Seperti halnya demam, batuk, dan pilek anak masih dianggap dalam batas umum apabila terjadi 6-8 kali per tahun. Tetapi, batuk tidak disertai sesak, tidak sampai mengganggu, atau berlangsung lebih lama. Molly menuturkan anak pada masa pertumbuhan lebih rentan terkena berbagai infeksi, salah satunya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang menjadi salah satu dari 10 penyakit tertinggi di Indonesia dengan prevalensi pada anak sebesar 12,8 persen berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018.

Menurutnya, ISPA, demam, batuk, dan pilek termasuk gangguan imunitas yang dapat berefek panjang hingga dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Beberapa nutrisi yang dapat mendukung perkembangan imunitas dan kognitif antara lain prebiotik FOS:GOS dan asam lemak rantai panjang seperti omega-3, omega-6, dan DHA. Prebiotik FOS:GOS memiliki peran untuk menunjang pertumbuhan bakteri baik seperti Bifidobacteria, sedangkan asam lemak rantai panjang berperan penting dalam proses tumbuh kembang otak.

Advertising
Advertising

"Orang tua perlu memahami terkait penyediaan nutrisi yang baik dan meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan sistem imunitas anak. Daya tahan tubuh yang kuat akan meningkatkan perkembangan sistem kognitif yang optimal,” paparnya.

Dia mengingatkan asupan nutrisi yang baik dan seimbang selama 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan fondasi yang kuat untuk perkembangan kognitif, motorik, dan sosio-emosional anak hingga dewasa.

Pilihan Editor: Mengapa DBD Bisa Menyebabkan Risiko Kematian?

Berita terkait

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

3 hari lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

Selain Meningitis, Jemaah Haji Juga Perlu Waspadai ISPA

7 hari lalu

Selain Meningitis, Jemaah Haji Juga Perlu Waspadai ISPA

Jemaah haji perlu mewaspadai penularan penyakit ISPA selama di Arab Saudi selain meningitis dan dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

9 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

13 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

15 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

16 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

16 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

16 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

19 hari lalu

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

19 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya