Graha YOAI, Rumah untuk Pasien dan Penyintas Kanker Anak di Indonesia

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 28 Juli 2023 02:24 WIB

Penyerahan plakat dari Ketua YOAI Ibu Rahmi Adi Putra Tahir, kepada Marcomm Executive Director PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Bastari Akmal

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) meresmikan Graha YOAI yang akan menjadi pusat dukungan untuk penyintas kanker anak di Indonesia. Graha YOAI yang berada di kawasan Tomang, Jakarta Barat ini dibangun dari donasi pelanggan Indomaret. Rumah singgah yang terdiri dari 3 lantai ini memperoleh hibah tanah dari Yayasan Kursi Putih.

Selain berfungsi sebagai rumah singgah bagi pasien kanker anak dan pendampingnya yang tengah berobat, Graha YOAI juga akan menjadi pusat kegiatan bagi pasien maupun penyintas kanker anak. Dengan hadirnya gedung baru yang lebih luas dan lengkap, maka aktivitas yang sudah dijalani YOAI selama ini dalam memberikan dukungan untuk pasien kanker anak, dapat lebih maksimal.

Ketua YOAI, Rahmi Adi Putra Tahir, menjelaskan, sejak tahun 2013 kami menyewa rumah untuk menjadi tempat singgah para pasien kanker anak, kini mimpi kami tercapai. "Atas bantuan dari pihak-pihak lain yang peduli dengan aktivitas kami, Graha YOAI dapat menempati gedung baru yang sudah menjadi milik kami sendiri. Kami berterima kasih kepada Indomaret dan Yayasan Kursi Putih, yang berkontribusi besar mulai dari proses pembelian tanah hingga proses pembangunan Graha YOAI,” katanya.

Dengan adanya fasilitas gedung baru ini, YOAI akan untuk terus meningkatkan dukungan kepada anak-anak penderita kanker, mulai dari bantuan pengobatan, rumah singgah, konseling psikologis, sampai mereka sembuh dan siap kembali ke lingkungan mereka.

Menurut Rahmi, dukungan untuk pasien kanker anak tidak hanya sebatas pengobatan. Apalagi, saat ini pengobatan untuk pasien kanker anak mayoritas dijamin oleh BPJS. Yang lebih dibutuhkan oleh pasien dan keluarganya justru bantuan di luar pengobatan seperti rumah singgah yang nyaman, mengingat mereka kebanyakan pasien dari daerah yang harus menjalani pengobatan panjang di RS Kanker “Dharmais” atau RSAB Harapan Kita.

Graha YOAI menyediakan 15 tempat tidur untuk pasien kanker anak dan pendampingnya yang tengah berobat. Rahmi mengattakan timnya menyediakan fasilitas antar jemput ke rumah sakit, dan kebutuhan pokok. Di sini, anak-anak juga bisa menggunakan fasilitas bermain dan belajar, dan rutin kami sediakan waktu untuk konseling dengan psikolog dokter. "Pengobatan kanker yang panjang dan menyakitkan membuat anak-anak rentan mengelami depresi, sehingga kami mengupayakan mereka bisa tetap bahagia, bisa tetap bermain dan belajar di sini,” kata Rahmi.

Marcomm Executive Director PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Bastari Akmal yang hadir meresmikan Graha YOAI berkata timnya memiliki berbagai program sosial yang rutin dilakukan, salah satunya program yang mengajak konsumen untuk peduli dan berbagi. "Dari donasi pelanggan saat belanja di Indomaret, seratus atau dua ratus rupiah, terkumpul dana yang bisa kami salurkan ke berbagai pihak yang membutuhkan. YOAI kami pilih sebagai salah satu penerima donasi karena kami melihat kegiatan mereka sangat mulia, mendampingi anak-anak penderita kanker yang masih menjalani pengobatan, hingga masa pemulihan, khususnya bagi keluarga yang tidak mampu,” katanya.

Donasi dari pelanggan Indomaret untuk program peduli kanker anak dihimpun sejak 1 April - 31 Juli 2022. Selama empat bulan penggalangan dana, berhasil terkumpul donasi sebesar Rp 5.096.361.321.

Melalui kegiatan hari ini, Bastari berharap, masyarakat semakin percaya dan tidak khawatir terhadap penyaluran donasi dari para pelanggan melalui Indomaret. Perolehan donasi yang diberikan dari pelanggan akan tercatat pada struk belanja. “Hari ini juga hadir, perwakilan dari pelanggan Indomaret yang turut meresmikan Graha YOAI ini. Terima kasih Bapak/ Ibu untuk partisipasinya dalam program ini, baik yang berdonasi sambil berbelanja, maupun tanpa belanja,” kata Bastari.

Diah Sukma Permata Riani, S.H dari Yayasan Kursi Putih (KUPU) menambahkan bahwa Yayasan Kupu memiliki visi meningkatkan kualitas anak Indonesia dan membangun karakter anak bangsa yang mencintai negaranya, Indonesia dan membantu anak Indonesia mengembangkan potensi dirinya dan membangun generasi muda berkualitas yang mampu bersaing di tingkat Internasional.

Menurut Diah, anak-anak penyintas kanker pun memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk dapat berprestasi meskipun memiliki hambatan berupa efek pengobatan jangka panjang di mana mereka dapat tertinggal secara sosial dan pendidikan, atau bahkan menjadi cacat. "Visi YOAI sejalan dengan misi kami, mendorong dan memberikan motivasi dan juga sarana agar penyintas kanker anak dapat hidup normal bahkan berprestasi seperti anak-anak lainnya,” kata Diah.

Advertising
Advertising

Pilihan Editor: Pentingnya Peran Orang Tua dalam Deteksi Dini Kanker Anak


Berita terkait

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

15 jam lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

2 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

2 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

4 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

4 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

6 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

6 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

11 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

12 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya